TEMPO.CO, Surabaya - Calon Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, merencanakan pembangunan sirkuit berkelas international di kawasan Gelora Bung Tomo Surabaya. Rencana itu sudah digagas pada masa kepemimpinan Risma-Whisnu menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya dengan menganggarkan sekitar Rp 160 miliar.
“Tujuannya, supaya anak Surabaya yang memiliki bakat bisa tersalurkan dan muncul pembalap berbakat dari Surabaya,” kata Risma kepada wartawan pada Rabu, 18 November 2015.
Menurut Risma, awal pembangunan ide itu hanyalah untuk menyediakan tempat bagi para anggota komunitas motor yang selama ini menjadikan jalan umum sebagai arena balap liar di berbagai lokasi, utamanya malam minggu. “Saya yakin mereka ada yang berorientasi positif, makanya kami sediakan tempat khusus,” ujar Risma.
Sirkuit ini, kata Risma, diharapkan dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya. Apabila sudah terealisasi, sirkuit itu diyakini akan memperkuat perekonomian masyarakat Surabaya bagian barat. “Jadi nanti tidak akan ada lagi daerah pinggiran di Surabaya,” kata Risma.
Melalui cara ini, ujar Risma, pemerataan pembangunan di seluruh Kota Surabaya akan merata dan daerah-daerah pinggiran itu akan masuk pusat Kota Surabaya. “Perputaran ekonomi harus jalan demi menyiapkan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN),” kata Risma.
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Syaifuddin Zuhri sangat mengapresiasi ide tersebut. Pasalnya, dia juga yakin hal itu akan mengurangi balap liar yang akhir-akhir ini memprihatinkan di Kota Surabaya. “Harapannya, tidak ada lagi polisi yang merazia balapan liar di Kota Surabaya,” kata Syaifuddin.
Ipuk,sapaan Syaifuddin, menambahkan, sirkuit itu sudah dianggarkan Rp 3 miliar untuk pengurukan lokasi, sementara pada 2016 sudah dianggarkan Rp 16 miliar untuk tahap fisiknya. “Targetnya 2017 sudah selesai dan mulai bisa difungsikan,” ujar Ipuk.
MOHAMMAD SYARRAFAH