TEMPO.CO, Pekanbaru - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang akan digelar di Pekanbaru menuai kecaman. Pasalnya, pelaksanaan Kongres HMI yang akan diadakan pada pekan depan itu menggunakan duit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, yakni mencapai Rp 3 miliar.
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau menyatakan anggaran yang berasal dari dana bantuan sosial itu sangat tidak wajar dikucurkan untuk seukuran organisasi mahasiswa. "Anggaran daerah sebanyak itu hanya untuk organisasi mahasiswa sangat gila dan tidak wajar," kata koordinator Fitra Riau, Usman, kepada Tempo, Rabu, 18 November 2015.
Apa pun alasan Pemerintah Provinsi Riau memberikan bantuan Rp 3 miliar untuk HMI, hal itu tidak bisa dibenarkan. Sebab, Kongres HMI di Riau tidak ada substansinya dengan kepentingan masyarakat Riau. Alasan pemerintah untuk menggenjot perekonomian masyarakat melalui kongres itu juga dinilai mengada-ada. "Itu hanya alasan politis saja."
Menurut Usman, anggaran sebanyak itu sangat rawan disalahgunakan. Dia khawatir dana untuk Kongres HMI itu nanti hanya menjadi lahan bancakan bagi mahasiswa beserta para wakil rakyat yang kebanyakan alumnus organisasi tersebut.
Usman menuturkan masyarakat Riau hingga kini masih menjerit akibat pelayanan umum masih sangat kurang, baik dari infrastruktur, pendidikan, maupun kesehatan. Karena itu, tidak ada alasan bagi HMI menggunakan uang rakyat untuk kongres.
Usman menduga kucuran dana APBD itu merupakan salah satu langkah pemerintah untuk membungkam pergerakan mahasiswa sebagai pengontrol kebijakan roda pemerintahan. Ia khawatir pergerakan mahasiswa bakal mengalami kemunduran.
Sementara itu, pelaksana tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman tidak begitu mempersoalkan kucuran dana Rp 3 miliar dari APBD untuk Kongres HMI di Pekanbaru. Menurut dia, hal itu sebagai bentuk dukungan Pemprov Riau terhadap generasi muda untuk belajar di tingkat nasional. "Kami melihat acara ini sebagai proses pembelajaran bagi pemuda Riau di tingkat nasional," ujarnya.
Menurut Arsyadjuliandi, HMI merupakan organisasi tua yang mampu mencetak kader pemimpin bangsa. Untuk itu, tutur dia, melalui acara ini, pemerintah berharap bakal lahir pemuda pemimpin bangsa dari Riau. "Kita melihat dampaknya untuk jangka panjang," katanya.
RIYAN NOFITRA