TEMPO.CO, Surabaya -Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membentuk dua tim untuk investigasi penyebab kapal jenis Roll On-Roll Off (RoRo), KM Wihan Sejahtera, tenggelam di perairan dekat Terminal Teluk Lamong, kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Senin pagi 16 November 2015. Dua tim itu berbagi tugas memerika lokasi kecelakaan dan mewawancarai semua pihak.
“Dua tim saat ini masih terus menyelidiki dan mengumpulkan bukti dan data-data,” kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Pelayaran KNKT, Kapten Aldrin Dalimunte di Kantor Kesyahbandaran, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Selasa, 17 November 2015.
Itu sebabnya. dia menambahkan, pihaknya hingga saat ini belum bisa memastikan penyebab tenggelamnya kapal KM Wihan tersebut. Proses penyelidikan biasanya berkisar antara tiga hari sampai empat bulan ke depan. “Belum ke arah kesimpulan ya, karena masih kami catat semua kegiatan dan barang bukti tentang kapal itu,” kata dia.
Menurut Aldrin, penyebab kecelakaan di laut itu bisa sangat beragam. Mulai dari kelebihan muatan hingga tata letak barang muatan yang tidak sesuai standar. Atau bisa saja seperti yang pernah diungkap satu penumpang kapal itu yang mengaku merasakan benturan sesaat sebelum kapal miring.
“Dan saya pikir terlalu dini untuk menyimpulkan dugaan-dugaan yang terjadi saat ini," katanya sambil menambahkan, "Semua barang bukti terkait dengan kapal itu masih kami cari terus.”
Sebelumnya, KM Wihan Sejahtera tenggelam di perairan dekat Terminal Teluk Lamong, kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Senin pagi 16 November 2015. Kapal yang mengangkut barang dan sekitar 100 penumpang tersebut hendak bertolak dari Surabaya menuju Labuhan Bajo, Ende, Nusa Tenggara Timur.
Beruntung seluruh penumpang diklaim berhasil diselamatkan. Hanya beberapa diantara mereka yang menderita luka parah dan harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit PHC Perak Surabaya.
MOHAMMAD SYARRAFAH