TEMPO.CO, Belopa – Kepala Kepolisian Resor Luwu Ajun Komisaris Besar Adeks Yudiswan mengancam akan menembak siapa saja pelaku kerusuhan pada pemilihan kepala desa (pilkades) di Luwu. Ia meminta anggotanya untuk tidak ragu bertindak. Rencananya Kabupaten Luwu akan melaksanakan pemilihan kepala desa di 91 desa secara serentak.
“Polisi dan TNI punya senjata api, senjata tersebut diberikan bukan hanya untuk upacara. Kami diberikan kewenangan penuh untuk menggunakannya, kalau ada oknum atau siapa saja yang coba main-main pada saat pilkades, akan kami tembak,” kata Adeks Yudiswan saat memberikan arahan di hadapan 282 calon kepala desa di ruang pola Andi Kambo, Sekretariat Pemerintah Kabupaten Luwu, Selasa, 17 November 2015.
Menurut Adeks, tingkat kerawanan pilkades di Luwu jauh lebih tinggi dibandingkan pelaksanaan pilkada. Sehingga, jika aparat keamanan lengah dan tidak tegas, akan berpotensi terjadi kericuhan. “Saya sudah perintahkan pada seluruh jajaran saya, jangan takut untuk gunakan peluru, tembak saja, saya yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Adapun Bupati Luwu Andi Mudzakkar meminta seluruh calon kepala desa untuk berkompetisi secara sehat. Menurutnya, kalah dan menang dalam satu pertarungan adalah hal biasa. Jika dalam pelaksanaan pilkades nanti, ada kecurangan, ia mempersilakan mereka melakukan unjuk rasa asalkan dengan tertib dan beretika. “Kepala desa adalah abdi rakyat, pelayan rakyat, tugas, dan tanggung jawabnya tidaklah mudah," katanya.
Calon Kepala Desa Pabbaresseng, Hidayat Ibrahim, yang ditemui terpisah menyebutkan, sikap tegas Kapolres Luwu itu patut diapresiasi. Pasalnya potensi konflik di lapangan dalam pilkades di Kabupaten Luwu memang besar. Sehingga sudah semestinya aparat keamanan mengeluarkan ultimatum keras untuk meredakan munculnya gejolak. “Saya selaku salah satu calon siap membantu pemerintah dan aparat keamanan untuk mewujudkan pilkades yang berkualitas, bermartabat, dan tentunya berlandaskan asas hukum dan agama,” katanya.
HASWADI