TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengunjungi Rumah Sakit PHC Surabaya, yang menjadi tempat korban Kapal Wihan Sejahtera, yang tenggelam di depan Teluk Lamong, Senin, 16 November 2015. Dengan memakai baju dan sarung putih, ia meminta kepada pihak berwenang untuk melakukan investigasi terhadap tenggelamnya kapal tersebut.
“Ini harus ada investigasi karena menurut beberapa sumber, kapal itu sudah pernah miring sebelum berangkat,” kata Gus ipul, Senin, 16 November 2015.
Penjelasan itu, ujar Gus Ipul, juga disampaikan oleh Fadli, korban kapal yang berprofesi sebagai sopir truk dan kakinya patah. Fadli saat ini harus menjalani rawat inap untuk memulihkan kakinya yang patah.
“Korban mengatakan kalau beberapa waktu lalu, kapal ini juga pernah miring,” kata Gus Ipul menirukan Fadli.
Menurut Gus Ipul, hal yang juga harus diperhatikan adalah kepastian jumlah penumpang dan awak kapal yang ikut dalam kapal itu. “Jumlah penumpang dari manifes yang ada berapa, itu harus dipastikan dulu,” kata Gus Ipul.
Setelah memastikan jumlah penumpang, selanjutnya yang paling penting adalah keselamatan para penumpang karena menyangkut keselamatan hidup. Karenanya, Gus Ipul berharap evakuasi para penumpang dan awak kapal bisa diselamatkan. “Selanjutnya, baru dilakukan uji kelayakan terhadap kapal,” ujar Gus Ipul.
Selain itu, Gus Ipul juga meminta untuk memastikan muatan barang kapal itu karena banyak yang mengatakan penumpangnya longgar, tapi muatan barangnya, termasuk truk-truk, sangat banyak. Berdasarkan laporan yang diterima, setidaknya kapal itu memuat 43 truk besar, delapan truk kecil, tujuh mobil, dan dua motor. "Semuanya ikut jatuh ke laut,” kata dia.
Sementara untuk para korban di Rumah Sakit PHC Surabaya, Gus Ipul meminta mereka tidak perlu cemas dengan biaya perawatan. Sebab, semua biaya perawatan itu sudah ditanggung oleh Jasa Raharja. “Jadi, tidak perlu bingung. Sudah di-cover semuanya oleh Jasa Raharja,” ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH