TEMPO.CO, Kediri - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anton Setiadji menggandeng Detasemen Khusus Anti Teror Mabes Polri memantau sejumlah daerah di Jawa Timur, yang dinilai rawan. Salah satunya adalah Kampung Inggris di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, yang menjadi hilir mudik masyarakat dari berbagai pelosok.
Dalam kunjungan kerja di Mapolres Kediri, Anton Setiadji mengaku telah memerintahkan seluruh Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) di wilayah Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan pascaaksi terorisme di Paris. Menurut dia, ada beberapa daerah di provinsi ini yang berpotensi terjadi gangguan keamanan.
“Kemarin sudah kita perintahkan semua Kasatwil bersama Densus mewaspadai daerah tertentu di Jawa Timur,” kata Anton tanpa merinci daerah mana yang dimaksud, Senin, 16 November 2015.
Selain memantau keamanan di jajaran Polres wilayah kerjanya, kedatangan Anton di Kediri ini juga untuk meluncurkan Brigadir Kampung Inggris yang digagas Polres Kediri. Unit khusus, yang terdiri atas personel polisi berpangkat brigadir ini akan mengawasi keamanan di Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, yang menjadi tujuan ribuan orang dari berbagai pelosok tanah air.
Tempat yang memiliki lebih dari 100 lembaga kursus bahasa Inggris di dua desa, yakni Desa Pelem dan Desa Tulungrejo, ini menjadi ikon Kabupaten Kediri sebagai sentra pembelajaran bahasa Inggris.
Menurut Anton, banyaknya kunjungan orang dari luar daerah dalam jumlah besar harus mendapat pemantauan khusus. Karena itu, salah satu tugas Brigadir Kampung Inggris itu juga mengawasi setiap pendatang beserta aktivitasnya di tempat itu. Hal ini merupakan bagian dari upaya mencegah aksi terorisme, di mana Densus Anti Teror pernah menembak mati jaringan teroris Poso yang bermukim di kabupaten ini.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Ajun Komisaris Aldy Sulaeman mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir, angka tindak kriminalitas di kawasan Kampung Inggris cenderung meningkat. Mulai dari pencurian, pemerasan, hingga premanisme yang mulai meresahkan masyarakat dan para pelajar di tempat itu.
“Itu menjadi salah satu alasan kami menggagas Brigadir Kampung Inggris,” katanya.
HARI TRI WASONO