TEMPO.CO, Surakarta - Keraton Kasunanan Surakarta hingga saat ini belum memperoleh lokasi penyelenggaraan acara tahunan pasar malam Sekaten. Sebab, Alun-Alun Utara yang selama ini menjadi lokasi penyelenggaraan digunakan untuk tempat darurat pedagang Pasar Klewer.
Pengageng III Museum dan Pariwisata Keraton Kasunanan Surakarta KRMH Satryo Hadinagoro mengatakan pasar malam Sekaten merupakan sebuah pesta rakyat untuk menyambut Maulid Nabi. "Kegiatan ini tidak bisa dipisahkan dari acara inti sekaten," katanya, Senin, 16 November 2015.
Pasar malam Sekaten selalu dimeriahkan oleh berbagai wahana permainan, seperti komedi putar, tong setan, hingga bianglala. Selain itu, acara itu selalu dipadati oleh pedagang tradisional yang berjualan makanan, celengan, gasingan hingga telur asin dan daun sirih.
Menurut Satryo, kegiatan itu mengiringi acara inti yang dipusatkan di Masjid Agung yang berada di barat alun-alun. Acara inti itu berupa menabuh gamelan pusaka milik keraton, yaitu gamelan Guntur Madu dan Guntur Sari. "Gamelan itu hanya dimainkan saat sekaten," kata Satryo.
Penggunaan Alun Alun Utara untuk tempat darurat pedagang Pasar klewer membuat pihaknya kesulitan untuk mencari lokasi penyelengaraan pasar malam. Pihaknya harus mencari lokasi lain sebagai alternatif.
Semula, sempat ada rencana pasar malam akan digelar di Alun Alun Selatan. Hanya saja, rencana tersebut masih harus dikaji ulang. "Terlalu jauh dengan Masjid Agung," katanya. Pemindahan lokasi pasar malam saat ini masih dibicarakan oleh pihak keraton bersama Pemerintah Kota Surakarta.
Alternatif lain, pihaknya akan meniadakan wahana permainan dalam pasar malam Sekaten tersebut. Kegiatan itu hanya akan diisi oleh para pedagang. "Biasanya ada sekitar 160 pedagang tradisional yang meramaikan Sekaten," kata Satryo.
Jika rencana itu diterapkan, pihak keraton bisa menyediakan jalan di sekeliling Alun Alun Utara untuk para pedagang tersebut. "Mereka akan kami tata di jalan Supit Urang," katanya.
Penjabat Wali Kota Surakarta Budi Suharto juga masih mempertimbangkan beberapa lokasi untuk digunakan tempat penyelenggaraan acara Sekaten. "Mungkin di Alun-Alun Utara masih cukup," katanya. Sebab, penggunaan tempat darurat Pasar Klewer masih menyisakan seperempat bagian alun-alun.
Meski demikian, penyediaan lokasi parkir juga menjadi permasalahan yang harus segera dibahas. "Saat ini kami masih berkoordinasi dengan pihak keraton," katanya. Menurutnya, kegiatan Sekaten merupakan salah satu agenda tahunan yang mampu menarik wisatawan untuk berkunjung di Kota Surakarta.
AHMAD RAFIQ