Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Miris, Nenek 99 Tahun Ini Masih Mengemis di Jalanan Bandung

image-gnews
Martiti, nenek berumur 90 tahun menjadi pengemis di Bandung. Tempo/Iqbal Tawakal
Martiti, nenek berumur 90 tahun menjadi pengemis di Bandung. Tempo/Iqbal Tawakal
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh ringkih Martiti, 99 tahun, lekas beranjak dari bahu jalan ketika lampu lalu lintas di perempatan Jalan Saparua, Kota Bandung, berubah merah. Dengan langkah sangat lambat, ia menghampiri kendaraan yang antre di hadapannya. Lalu dijulurkan tangannya, berharap kebaikan pengendara menjatuhkan recehan ke telapak tangannya.

Tak banyak kendaraan yang bisa ia hampiri. Punggungnya yang sudah sangat bungkuk seakan menjadi beban untuk ia bergerak lincah. Dalam sekali lampu merah, ia hanya mampu menghampiri satu-dua mobil. Kadang-kadang, ada pengemudi yang berbaik hati menghampiri Martiti dengan menyodorkan uang receh.

"Sudah 99 tahun, hampir 100 umur mah," ujar Martiti dengan suara yang sangat pelan saat Tempo hampiri, Senin, 16 November 2015.

Garis wajahnya sangat kasar dan penuh lipatan, giginya sudah mulai rontok, serta ketika berbicara, suaranya sangat pelan. Dengan tampilan seperti itu, para pengendara yang berhenti di lampu merah tampak berempati.

Lokasi mengemis Martiti berada di kawasan pusat Kota Bandung, hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari Balai Kota Bandung--kantor Pemerintah Kota Bandung. Dan hanya berjarak kurang-lebih 50 meter dari Markas Besar Komando Daerah Militer III Siliwangi. Tepat di hadapan lokasi Martiti mengemis, terpampang spanduk bertulisan "Bersama Rakyat TNI Kuat".

Sendal jepit lusuh seakan menjadi saksi kegigihan nenek Martiti untuk mengais rezeki. Ia mengaku sudah dua bulan mengemis di perempatan Saparua dan berangkat seorang diri dari rumahnya di kawasan Kiaracondong, Bandung. Diperkirakan, jarak antara rumah Martiti dan lokasi mengemis sekitar 6 kilometer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pake angkot kuning. Kalau pulang juga. Nanti turun di kantor polisi," ujar nenek yang murah senyum ini. "Berangkat dari rumah jam 2. Pulang jam segini (saat itu tepat pukul 15.00)."

Kepada Tempo, Martiti mengaku mengemis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun ia enggan menyebutkan penghasilannya dalam sehari.

Kendati demikian, ia tidak hidup sebatang kara. Ia mengaku masih memiliki dua anak. Anak paling bontot tinggal seatap dengan Martiti. Sedangkan yang paling tua sudah berkeluarga dan memilki 5 anak.

Martiti mengaku ketahanan tubuhnya di usia yang sudah sangat senja itu diturunkan dari ibunya. Ia mengatakan ibunya meninggal pada usia lebih dari 100 tahun. "Sehat aja. Ini mah turunan ibu," ujarnya.

IQBAL T LAZUARDI S

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

17 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

28 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

40 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

42 hari lalu

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

43 hari lalu

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.


Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

43 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan terdapat beberapa TPS yang berada di wilayah potensi titik banjir.


Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

51 hari lalu

Pejalan kaki melintas di antara kabel fiber optik yang berada di jalur pedestrian, kawasan Kramat Raya, Jakarta, Senin, 11 November 2019. ANTARA
Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT Bandung Infra Investasma (BII) dan PT Jaringan Pintar Bersama (JBB) untuk menertibkan kabel fiber optik.


4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

57 hari lalu

Kampung Buyut Cipageran. Instagram
4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

Secara geografis, kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Kota Cimahi menawarkan beragam wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.