TEMPO.CO, Jakarta - Tim kesenian Saung Angklung Udjo akan tampil di gedung Odeon-Theatre de l'Europe, Selasa, 17 November 2015, dalam rangka memperingati lima tahun angklung dinobatkan sebagai warisan dunia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun PBB ke-70.
Sebanyak 30 anggota tim kesenian Saung Angklung Udjo yang dipimpin langsung Sam Udjo tiba di Bandara Charles de Gaulle pada Minggu, 15 Januari 2015. Mereka disambut Duta Besar RI untuk UNESCO, Fauzi Soelaiman, beserta istrinya, Bonita Soelaiman, di Hotel Paris Central, Eiffel Tower, Minggu malam.
"Alhamdulillah, kami sudah sampai dengan selamat di Paris dan tidak mengalami kesulitan apa-apa. Semua berjalan lancar. Begitu pun saat pemeriksaan Imigrasi," ujar Sam Udjo kepada Antara London.
Kedatangan tim kesenian angklung Saung Udjo ini saat Paris sedang berkabung dengan adanya aksi teror yang menewaskan lebih dari 125 korban sipil di beberapa lokasi di Paris, dua hari sebelumnya.
Menurut Sam Udjo, tadinya mereka merasa khawatir apakah cukup aman untuk tampil di Paris. Maklum, berita tentang aksi teroris di Paris yang disiarkan di Tanah Air cukup mengerikan. Selain itu, banyak orang tua merasa khawatir karena sebagian besar tim kesenian angklung Saung Udjo berusia 13-17 tahun.
Sementara itu, Fauzi Soelaiman menuturkan kehadiran tim kesenian Saung Udjo adalah dalam rangka memperingati lima tahun angklung dinobatkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
"Saya ingin angklung bisa tampil di Paris, di mana terdapat markas UNESCO, yang telah menetapkan angklung menjadi warisan budaya dunia (the intangible heritage)," katanya.
Menurut dia, penetapan angklung ini menyusul wayang, keris, dan batik yang telah terlebih dulu ditetapkan sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia oleh badan di PBB itu.
Pengukuhan angklung sebagai warisan budaya dunia dilakukan UNESCO di Nairobi, Kenya, 18 November 2010. UNESCO menetapkan angklung sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity (Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia).
Lawatan tim kesenian tersebut ke Paris mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Mereka akan tampil di gedung Odeon-Theatre de l'Europe, yang terletak di dekat kebun Luxemburg dan istana di Paris Left Bank.
The Odeon-Theater pertama dibuka pada 1782 untuk rumah teater nasional Prancis, Comdie Francaise, dan merupakan contoh yang sangat baik dari arsitektur abad ke-18. The Odeon-Teater sering menampilkan berbagai kesenian dari Eropa.
The Odon selalu terkait erat dengan Prancis dan sekarang menjadi salah satu dari enam bioskop nasional di negara itu sepenuhnya didanai Departemen Kebudayaan.
Pada 1990, Odeon menjadi "Theatre de l'Europe" untuk melakukan misi membina proyek bersama dengan direktur panggung, aktor, dramawan, dan tokoh-tokoh lain yang terlibat dalam seni dramatis di Eropa. Sejak itu, Odeon-Theatre de l'Europe menyajikan karya-karya baru dan bernapas kehidupan baru.
ANTARA