TEMPO.CO, Sidoarjo - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir mengecam keras serangan yang menewaskan ratusan orang di Paris, Prancis. Haidar menilai tindakan teror yang dilakukan pada Jumat, 13 November 2015, itu bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusian.
"Apa pun alasannya, siapapun pelakunya, dan apa pun tujuannya, melakukan kekerasan apalagi menyebabkan korban jiwa adalah tindakan yang biadab dan bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan," katanya di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, 15 November 2015.
Haidar meminta kepada semua pihak agar tragedi tersebut tidak dikait-kaitkan dengan Islam seperti yang berkembang saat ini. "Karena kami yakin bahwa di Eropa, Islam diterima menjadi kelompok yang adaptif terhadap masyarakat dan kondisi Eropa," ujarnya.
Menurutnya, saat ini 22 persen penduduk Eropa adalah Muslim. Bahkan, berdasarkan data sebuah lembaga internasional, disebutkan 35 tahun mendatang Islam bisa menjadi agama pertama di Eropa. "Artinya bahwa tidak ada ancaman apa pun."
Muhammadiyah mengecam dengan keras kelompok mana pun, termasuk kelompok Islam, yang mengklaim berada di balik serangan teror di Paris. "Ketika Islam atau agama apa pun dibawa-bawa untuk tindakan kekerasan pembunuhan dan teror, itu berlawanan dengan nilai-nilai Islam."
NUR HADI