TEMPO.CO, Sidoarjo - Panglima TNI Gatot Nurmantyo menginstruksikan kepada anak buahnya agar meningkatkan koordinasi patroli dengan polisi sebagai antisipasi gejolak keamanan dalam negeri. Langkah itu diambil menyusul adanya serangan teror Paris, Prancis. Patroli dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tingkatkan koordinasi patroli secara intens bersama-sama dengan rekan-rekan kepolisian daerah masing-masing," kata Gatot kemarin di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Bila ada hal-hal yang mencurigakan, ia meminta anggotanya segera melakukan pengamatan dan pelaporan sehingga seluruh masyarakat merasa aman. "Itu kami lakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Sebelumnya polisi telah melakukan patroli ketat di sejumlah objek vital. Sejumlah kantor kedutaan besar negara-negara Eropa, Amerika, dan Australia menjadi prioritas, termasuk Kedubes Prancis.
Teror Paris terjadi pada Jumat, 13 November 2015. Hingga saat ini dilaporkan 129 orang tewas dan 352 lagi luka-luka. Berdasarkan catatan KBRI, ada sekitar 1.700 warga Indonesia yang saat ini berada di Prancis.
Dari jumlah itu, ada sekitar seribu orang tinggal di Prancis, dan 300-an di antaranya merupakan mahasiswa. Selain itu, ada sekitar 500 warga negara Indonesia yang menikah dengan warga setempat.
NUR HADI