TEMPO.CO, Sidoarjo - Panglima TNI Gatot Nurmantyo memerintahkan anak buahnya agar tidak terprovokasi berita atau isu-isu negatif terkait penembakan dua anggota TNI dari Komando Distrik Militer III Siliwangi oleh anggota Buser Kepolisian Resor Kota Muara Enim, Sumatera Selatan.
"Jangan terpengaruh isu-isu dan berita negatif. Pegang teguh instruksi saya dan komandan-komandanmu," kata Gatot saat konferensi pers di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, 15 November 2015.
Menurut Gatot, pihaknya bersama Kepolisian Republik Indonesia telah berkoordinasi membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus tersebut. "Saat ini Kapolda Sumatera Selatan dan Pangdam II Sriwajaya sedang melakukan investigasi," ujarnya.
Gatot yakin bahwa polisi profesional dalam menangani kasus ini. Sebab, polisi mematuhi dan menjunjung tinggi hukum. Dia pun menegaskan bahwa kasus tersebut tidak ada latar belakang masalah dengan pihak kepolisian.
"Anggota tidak melakukan perlawanan sama sekali saat disergap dan dilucuti senjata karena memang mereka sedang melakukan tugas. Dan kasus ini tidak memiliki latar belakang masalah dengan pihak kepolisian," katanya. Tugas yang dimaksud Gatot adalah mengejar pelaku pencurian mobil milik Puskopat III Siliwangi.
Kasus penembakan dua anggota TNI itu terjadi di Lubuk Linggau pada Jumat malam, 13 November 2015. Kasus itu menyebabkan Komandan Intelijen Kodam III Siliwangi Edi Sutrisno, 43 tahun, anggotanya Serda Deden, 33 tahun, mengalami luka tembak.
NUR HADI
Baca juga:
Drama Teror Paris: Allahu Akbar, Isi Pelor Lagi, Lalu Tembak-tembak!
Teror Paris: Foto Mengerikan, Tempat Konser Bersimbah Darah