TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) periode 2000-2002, Taufik Abdullah, memberi nasihat kepada Mochtar Pabottingi terkait dengan surat peringatan yang dikeluarkan Kepala LIPI buat Mochtar. Taufik berpesan supaya Mochtar lebih berhati-hati dalam menulis agar tidak ada pihak yang tersinggung.
"Hati-hatilah kita. Kan bisa juga mengatakan jelek. Ah, tidak sebagus dulu. Kan sama saja," kata Taufik dalam diskusi bersama Mochtar dan peneliti Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, di gedung LIPI, Jumat, 13 November 2015. Taufik mengaku terkejut atas surat pembaca yang dikirimkan Sekretaris Utama LIPI kepada Kompas, yang sebelumnya memuat opini Mochtar.
Pada 27 Oktober 2015, Kompas memuat kolom tulisan Mochtar Pabottinggi yang berjudul "Negara vs Pancasila". Isinya, antara lain, mengkritik Dewan Perwakilan Rakyat. Esoknya, setelah tulisan tersebut dimuat, pimpinan LIPI mengirimkan surat peringatan Penggunaan Identitas LIPI kepada Mochtar. Dalam surat resmi tersebut, tertera bahwa surat itu ditembusan ke Ketua Komisi VII DPR RI.
BACA: Terungkap, DPR yang Minta LIPI Tegur Mochtar Pabottingi
"Mending kalau dia mengatakan Direktur Kementerian Politik, itu memang lembaga. Tapi profesor itu sudah jabatan," ujarnya. Taufik mengatakan pernah mendapat Surat Keputusan Kementerian Pendidikan sebagai Guru Besar Universitas Gajah Mada. Padahal saat itu, ia sudah tidak lagi menjabat guru besar. "Berarti guru besar itu bukan sekadar jabatan, tapi juga penghargaan."
Taufik sebelumnya mengira permasalahan yang dihadapi Mochtar merupakan persoalan internal LIPI. "Tenyata ada kepentingan lain," ujarnya. Taufik mengatakan, jika dirinya yang jadi Ketua LIPI, ia akan bicara lebih dulu kepada Mochtar sebelum memberi surat peringatan. "Mochtar, saya akan negur kamu ya. Tapi jangan marah ya," ucap Taufik sambil tertawa.
BACA: Kritik DPR, Mochtar Pabottingi Diperingati Pimpinan LIPI
Sambil berkelakar, dia berpesan kepada Mochtar dan peneliti lainnya. "Lain kali kalau akan kritik, setelah APBN disahkan," kata Taufik, diiringi dengan riuh tawa para peneliti LIPI.
Para peneliti LIPI yang prihatin terhadap permasalahan yang menimpa mantan peneliti utama LIPI, Mochtar Pabottinggi, menggelar diskusi bersama Mochtar dan Taufik Abdullah. Melalui diskusi yang dimoderatori Peneliti Bidang Perkembangan Masyarakat LIPI, Riwanto Tirtosudarmo, disepakati oleh peserta diskusi bahwa mereka akan membuat petisi untuk Kepala LIPI.
RICO | ANTONS