TEMPO.CO, Bandung - Sudah satu pekan musim hujan tiba ke Kota Bandung. Akibat tingginya intensitas hujan beberapa hari belakangan, sejumlah daerah di Kota Bandung terendam banjir. Menurut Sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Didi Ruswandi, jumlah daerah di Kota Bandung yang diterjang banjir sebanyak 23 titik pada Kamis, 12 November 2015.
"Umumnya tingginya di bawah 30 sentimeter, kecuali di Karasak, Jalan Mohammad Toha, sekitar 60 sentimeter. Cibaduyut dekat jalan tol dan Pagarsih sekitar 1 meter," kata Didi saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat, 13 November 2015.
DBMP juga mencatat, dua tembok kirmir di Jalan Sukahaji dan Nyengseret jebol diterjang air dengan panjang 5 meter. Saat musim hujan, ucap Didi, pihaknya akan menyiagakan tim khusus penanganan banjir, seperti 120 orang Tim Gorong-gorong, 50 orang Pasukan Katak, dan 50 orang Jurig Cai, selama 24 jam penuh. DBMP juga menyiapkan anggaran khusus untuk keadaan darurat.
"Stok material kita siapkan di anggaran perubahan dan baru akan diisi. Diperkirakan cukup sampai Februari 2016. Mudah-mudahan enggak besar. Semua material batu, semen, pasir, bronjong untuk darurat. Aspal kalau ada yang bolong," tuturnya.
Menanggapi masih banyaknya daerah langganan banjir, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengakui bahwa penanganan banjir pada masa kepemimpinannya belum maksimal. "Kalau di RPJMD, target penyelesaian banjir tahun ketiga, karena semua sedang diproses tahun ini," kata Ridwan Kamil.
Menurut Ridwan Kamil, beberapa daerah langganan banjir di Kota Bandung sedikit demi sedikit berkurang berkat beberapa program lingkungan yang dibuat Pemkot Bandung. "Pasteur sudah enggak banjir lagi. Cikutra Barat yang dulu heboh (banjir) sekarang aman. Jadi di antara yang langganan banjir, ada beberapa yang sudah tidak banjir lagi," ucapnya.
Dia berujar, untuk pengentasan banjir memang tidak mudah. Kendati demikian, Pemkot Bandung tetap berupaya mengatasinya, meski keterbatasan anggaran masih menjadi kendala. Pada 2016, Pemkot Bandung rencananya akan membuat infrastruktur besar, seperti reservoir raksasa dan danau-danau, sebagai solusi banjir di Kota Bandung.
"Dana yang dibutuhkan Rp 500 miliar. Kami ada solusi-solusi. Tapi, karena dana terbatas, jadi tidak bisa dikejar secepat yang orang harapkan," tutur Ridwan Kamil.
PUTRA PRIMA PERDANA