Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demi Pasien, Meski Sakit Dokter Andra Berangkat ke Pulau Aru

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Dionisius Giri Samudra (tengah), dokter muda yang meninggal dunia akibat menderita demam ditambah penurunan kesadaran dan trombositnya. Tempo/Iqbal
Dionisius Giri Samudra (tengah), dokter muda yang meninggal dunia akibat menderita demam ditambah penurunan kesadaran dan trombositnya. Tempo/Iqbal
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang Selatan-Fransisca Ristansiah, 53 tahun, ibunda Andra - panggilan Dionisius Giri Samudra - mengatakan sebelum berangkat ke Pulau Aru, anaknya sedang sakit. Tubuh Andra saat itu demam. "Sebelum berangkat badannya panas," katanya Kamis, 12 November 2015. Namun karena rasa tanggung jawab yang besar terhadap para pasiennya, Andra memaksakan diri berangkat. "Dia bilang karena ini sudah tanggung jawabnya, dia memilih kembali ke pedalaman Aru, dia harus masuk rumah sakit untuk membantu pasien."

Kematian Andra meninggalkan bekas yang mendalam bagi keluarga. Sebelum meninggal, Andra sempat pulang menemui ibunya di Tangerang Selatan. Anak kedua dari tiga bersaudara itu meminta untuk tidur dan dipeluk ibunya. "Dia kepingin tidur bersama saya dan minta dipeluk," ujarnya.

Menjalankan tugas sebagai dokter di pedalaman Pulau Aru bukan hal mudah. Andra juga jarang bertemu orang tua dan keluarganya. Menurut Fransisca, Andra sadar bahwa pekerjaanya beresiko. "Dia pernah mengatakan ke saya bahwa mempunyai anak seorang dokter itu beresiko tinggi, anak saya bilang kalau bisa tertular penyakit dari pasien," katanya. Meski begitu Andra menjalani tugasnya dengan baik.

Meski sedih dan kehilangan namun Fransisca bangga terhadap Andra. Sebab anaknya meninggal dalam perjuangannya untuk membantu masyarakat pedalaman mendapatkan pelayanan kesehatan.

Dokter muda yang menjalani program magang (internship) di Rumah Sakit Umum Daerah Dobo, Kepulauan Aru, itu meninggal pada Rabu, 11 November 2015 petang. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar itu diduga menderita komplikasi peradangan akibat virus campak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dokter spesialis di Rumah Sakit Awal Bros Makassar, Bambang Budiono salah satu yang pertama kali mengabarkan kematian Andra mengatakan bahwa kondisi kesehatan Andra sudah menurun sejak Rabu pagi. Itu diketahui dari sejumlah rekan sejawat, termasuk dokter-dokter di RSUD Dobo serta rekan Andra sesama dokter internship. Pada informasi awal, Andra dikabarkan menderita demam dengan trombosit mencapai 50 ribu.

Hingga siang dan petang, kondisi Andra semakin memburuk. Dia dirawat di RSUD Dobo hingga nafas terakhir. Sebelumnya ada rencana merujuknya ke Kota Tual, namun urung dilakukan karena akses transportasi yang sulit. "Dengan berpenghasilan Rp 2,5 Juta sebulan, dia berbakti di Maluku. Kini dia telah tiada," ujarnya.

MUHAMMAD KURNIANTO/AAN PRANATA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

12 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

42 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

52 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.


IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

52 hari lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi saat mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 April 2022. Rapat tersebut membahas pemecetan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI dan membahas penjelasan tentang tugas pokok dan fungsi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi profesi kedokteran di Indonesia. TEMPO/M Taufan Rengganis
IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

IDI peringatkan potensi peningkatan kasus demam berdarah hingga di musim pancaroba


Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis


Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Mantan menteri kesehatan dokter Terawan Agus Putranto terlihat berada di rombongan paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran. YouTube
Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.


Lima Komisioner KPU Kepulauan Aru Tersangka Korupsi, Bawaslu: Pemilu Bisa Terganggu

21 Januari 2024

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja memberikan keterangan pers di Media Center Bawaslu RI, Jakarta, Selasa, 19 Oktober 2023. Terkait temuan pelanggaran dana kampanye, Bawaslu akan berkoordinasi dengan Sentra Gakkumdu (Penegakkan Hukum Terpadu). TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Lima Komisioner KPU Kepulauan Aru Tersangka Korupsi, Bawaslu: Pemilu Bisa Terganggu

Bawaslu merespons ada gangguan kelancaran pemilihan umum di Kepulauan Aru, Maluku, setelah lima komisioner KPU ditangkap atas dugaan korupsi.


Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

3 Januari 2024

Sejumlah alat Vaping atau rokok elektrik yang ditawarkan bagi para pengunjung yang singgah di kafe Henley Vaporium di SoHo, New York, (20/2). Pada Vaping terdapat cairan nikotin rendah yang digunakan untuk memproduksi aroma dan uap layaknya rokok sebenarnya. (AP Photo/Frank Franklin II)
Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

Rokok elektrik mulai dikenai pajak pada 1 Januari 2024. Apa bahaya dan efek samping memakai rokok elektrik bagi kesehatan?


KPU Akan Memilih Petugas KPPS Berusia Maksimal 50 Tahun

12 Oktober 2023

Ketua KPU Hasyim Asyari membetikan keterangan saat penyerahan buku Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan KPU Tahun 2022 di kantor KPU, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2023. Hasil pemeriksaan BPK laporan keuangan KPU dinyatakan wajar tanpa pengecualian. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KPU Akan Memilih Petugas KPPS Berusia Maksimal 50 Tahun

Ketua KPU Hasyim Asyari mengatakan mitigasi kematian pada petugas KPPS akan menjadi perhatian KPU. Terutama bukan berusia 50 tahun ke atas.


KPK Sebut Lukas Enembe Ganggu Kenyamanan Tahanan Lain dan Tak Disiplin Konsumsi Obat

5 Agustus 2023

Terdakwa kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek infrastruktur Papua Lukas Enembe menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan sela oleh Majelis Hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 26 Juni 2023. Majelis Hakim menolak eksepsi atau nota keberatan atas dakwaan perkara dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
KPK Sebut Lukas Enembe Ganggu Kenyamanan Tahanan Lain dan Tak Disiplin Konsumsi Obat

KPK menerima surat dari tahanan lain yang mengeluhkan keberadaan Lukas Enembe.