TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta, Delea Vita Nuralvianta, tewas akibat kecelakaan di Cianjur pada Ahad kemarin. Jalan tempat kecelakaan Delea terkenal sebagai jalur maut. Banyak kecelakaan yang memakan korban jiwa terjadi di sana.
Menurut hasil penyelidikan sementara polisi, Delea yang belum mahir menggunakan sepeda motor, nekat pergi mengendarai motor seorang diri melalui Jalan Raya Cianjur-Bandung. Mahasiswi itu bermaksud pergi ke Bandung untuk menemui kekasihnya.
Dalam perjalanan, saat berada di Kampung Pasir Nangka, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sepeda motor Delea oleng lantas menabrak pohon serta gapura. Polisi menduga Delea mengalami kecelakaan karena kelelahan dan mengantuk. Peristiwa itu terjadi pada dinihari. “Sampai Cianjur sudah pukul 01.30 WIB,” kata Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cianjur, Inspektur Satu Tenda Sukendar.
Jalan raya Cianjur-Bandung memang banyak memakan korban tewas akibat kecelakaan. Jalan yang relatif mulus dan lurus, membuat para pengendara sepeda motor atau mobil melintas dengan kecepatan tinggi. Di jalur itu ada beberapa titik yang rawan, termasuk lokasi kecelakaan Delea yang berada sekitar 9 kilometer dari pusat kota Cianjur.
Dugaan Delea mengantuk karena kelelahan dilihat dari perjalanannya dari Jakarta yang cukup jauh. Jarak Jakarta Cianjur saja sekitar 108 kilometer. Sebelum memasuki kota Cianjur, Delea harus terlebih dahulu melewati jalan raya Puncak yang berkelok-kelok dan membutuhkan konsentrasi. Begitu memasuki pusat kota Cianjur yang jalannya lurus, pengendara akan rawan mengantuk.
Menurut Tenda, indikasi Delea mengantuk terlihat di lokasi kecelakaan. Sepeda motor yang dikendarai gadis itu menabrak satu titik sampai akhirnya kendaraan roda dua itu menghantam pohon mahoni. Delea terpelanting, dan kepalanya membentur aspal dengan keras. Benturan inilah yang diduga membuat dia tewas.
DEDEN ABDUL AZIS | ANGGA SUKMAWIJAYA