Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bikin Penasaran, Apa Itu Metode Belajar Blended Learning  

image-gnews
Foto: yorknewstimes.com
Foto: yorknewstimes.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Empat tahun lalu, Thomas Russell Middle School di Milpitas, California, Amerika Serikat, melakukan perubahan drastis dalam metode belajar, dari yang sebelumnya konvensional menjadi pembelajaran campuran (blended learning).

"Kalau dulu kita diajarkan duduk di bangku sekolah berjajar dan hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru, dengan blended learning setiap murid bebas bergerak serta berinteraksi dengan guru," ujar Wakil Presiden Majelis Pendidikan Milpitas, Gunawan Alisantosa.

"Blended learning" menggabungkan antara instruksi ruang kelas tradisional dan pembelajaran digital. Pembelajaran ini menggabungkan penggunaan buku dan perangkat lunak.

Dengan metode tersebut, sistem pendidikan lebih berorientasi pada murid, dan mendorong murid untuk belajar sepanjang hayat.

Melalui metode blended learning, guru dan murid akan memiliki akses ke data yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar. Guru juga dengan mudah bisa memantau perkembangan murid.

Di Milpitas, setiap murid di sekolah itu juga dipinjamkan satu komputer jinjing. Tiap laptop ditempeli stiker nama-nama murid. Perangkat teknologi tersebut tidak dibawa pulang. Setelah belajar, mereka harus mengumpulkan dan menyimpannya di loker.

Mereka menggunakan komputer jinjing untuk melakukan latihan di kelas atau melakukan penelitian.

Gunawan, yang sudah menetap 38 tahun di Amerika Serikat, mengatakan hal serupa tidak hanya ada di sekolah menengah, tetapi juga mulai dari jenjang sekolah dasar.

Seperti tampak di suatu kelas, seorang guru perempuan mendampingi tiga murid yang serius menatap layar laptop masing-masing.

Mereka duduk berkelompok dan membentuk lingkaran. Sang guru berdiskusi dengan salah satu murid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dua murid lainnya sibuk mengerjakan soal matematika dari layar laptop mereka. Di sisi kanan mereka terdapat kertas yang digunakan untuk coretan mencari jawaban.

Penggunaan kertas di kelas pun jauh berkurang. Misalnya untuk mengerjakan latihan, mereka tidak lagi harus menulis pada papan tulis, namun cukup mengetik pada laptop mereka yang kemudian diunggah dan dinilai oleh guru mereka.

Kursi-kursi di kelas bukan kursi statis, melainkan kursi yang dilengkapi roda. Murid-murid pun lebih fleksibel bergerak dan berinteraksi dengan guru.

"Guru pun mengajar berdasarkan kemampuan belajar sang murid. Setiap murid mempunyai kecepatan yang berbeda sehingga pendekatan yang dilakukan harus berbeda pula," kata Gunawan.

Di Milpitas, murid yang memiliki kemampuan menangkap pelajaran agak lamban diberikan bimbingan tambahan.

"Pada tingkat sekolah menengah ada juga sekolah untuk anak yang membutuhkan perhatian khusus atau nakal. Jumlahnya tidak banyak, sekitar 174. Mereka diberi bimbingan tambahan, dan banyak yang berhasil masuk ke situ," cetus Gunawan.

Sekolah itu juga tidak menetapkan juara kelas. Rauel Kusunoki, kepala sekolah SD mengatakan, setiap murid mempunyai kemampuan yang berbeda untuk setiap bidang. Murid memiliki keunggulannya masing-masing, entah itu matematika, bahasa, ataupun olahraga.

Ada ujian yang dilakukan, baik ujian perbandingan maupun kompetensi, tapi tidak digunakan untuk menentukan kenaikan kelas, ataupun lulus atau tidak.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran