TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM bekerja sama dengan Yayasan Inisiatif Indonesia Langit Biru (WAIBI) akan menggelar Festival Napi Berkebun. Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Kusmiantha Dusak berharap program ini tidak hanya mengisi waktu, tapi juga harus memberi keterampilan, aktualisasi diri, dan kemampuan mengendalikan diri.
"Mereka dipidana karena tidak merasakan kasih sayang," kata Dusak dalam konferensi pers persiapan Festival Napi Berkebun dan peresmian Perkebunan Dalam Lapas Salemba (Bunda Lasamba) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba, Jakarta, Rabu, 11 November 2015.
Festival yang akan dilaksanakan pada pertengahan Desember melibatkan tujuh lembaga lapas. Lapas tersebut adalah Lapas Cipinang, Lapas Salemba, Lapas Pemuda Tangerang, Lapas Palangkaraya, Lapas Pontianak, Rutan Kelas 1 Tangerang, dan Bapas Serang.
Festival Napi Berkebun ini digagas Yayasan Inisiatif Indonesia Langit Biru. Kementerian tidak mengeluarkan anggaran untuk kegiatan ini. "Biaya dikelola oleh pihak mitra dan Dirjen Lapas menyediakan tempatnya," kata Dusak.
Dusak mengingatkan bahwa lembaga pemasyarakatan harus tetap memperhatikan aspek keamanan. "Lapas itu dilihat hanya dua sisi, keamanan dan pembinaan. Porsinya tidak bisa sama. Keamanan sekitar 70 persen, pembinaan 30 persen," kata Dusak.
Menurut Dusak, jangan sampai niat baik membina berbuah hal sebaliknya. Dia mencontohkan dalam kegiatan bertanam, sebaiknya pupuk yang digunakan adalah pupuk organik, bukan pupuk kimia. "Pupuk kimia, seperti urea, bisa juga dipakai buat bom," katanya.
ARKHELAUS WISNU