TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo menginformasikan telah terjadi gempa bumi berkekuatan 5,6 skala Richter di sebelah barat daya Bantul petang tadi, Rabu, 11 November 2015. Gempa itu dirasakan oleh masyarakat di sebagian Jawa bagian selatan.
Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, pusat gempa berada di Samudra Hindia dengan kedalaman 93 kilometer dan tidak berpotensi tsunami. Guncangan itu terasa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Timur.
Beberapa daerah melaporkan masyarakat merasakan guncangan cukup kuat di Ciamis bagian selatan, Cilacap, Purworejo, Kebumen, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Klaten, Boyolali, Wonogiri, Wates, Bantul, Wonosari, Kota Yogyakarta, Pacitan, dan Trenggalek. "Terasa cukup kuat selama 10-15 detik,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 11 November 2015.
Sutopo menerangkan, guncangan gempa dalam intensitas lemah juga dirasakan hingga utara Jawa Tengah dan Jawa Barat, seperti di Pekalongan, Semarang, Jepara, Kudus, Cirebon, Semarang, Solo, dan Bandung. Akibat guncangan tersebut, masyarakat berhamburan ke luar rumah, terutama mereka yang merasakan guncangan keras.
Belum ada laporan korban dan kerusakan akibat gempa tersebut. Namun, berdasarkan intensitas gempa yang dirasakan di wilayah Bantul, Yogyakarta, Klaten, Kebumen, Purworejo, Cilacap, Temanggung, dan Bandung, diperkirakan tidak banyak bangunan yang mengalami kerusakan berat. "Saat ini kami masih melakukan pendataan dan pemantauan di lapangan," ujarnya.
ABDUL AZIS