TEMPO.CO, Jakarta -Memperingati hari Pahlawan, Pemerintah memberikan lima gelar Pahlawan Nasional baru. Gelar itu diberikan kepada Benhard Wilhem Lapian, Mas Isman, I Gusti Ngurah Made Agung, Ki Bagus Hadikusumo, serta Moehammad Jasin.
"Ada lima nama pahlawan nasional baru, jadi hingga saat ini ada 168 pahlawan,” ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melalui siaran pers yang diterima Tempo 10 November 2015. “masyarakat masih bisa mengusulkan untuk gelar pahlawan nasional.”
Kelima nama pahlawan tersebut melalui proses yang cukup panjang. Diusulkan oleh masyarakat kepada bupati atau walikota dan gubernur melalui tim peneliti serta pengkaji gelar daerah. Selanjutnya usulan tersebut diteruskan kepada menteri sosial dan diserahkan kepada presiden
"Setelah pengajuan diadakan verfikasi, penelitian dan pengkajian melalui proses seminar, diskusi, serta sarasehan,” kata Khofifah yang memperingati hari Pahlawan di Surabaya, Jawa Timur.
Dalam memperingati hari pahlawan, Khofifah mengingatkan bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai dan perjuangan dari para pahlawan di alam kemerdekaan, salah satunya dengan mencintai bangsa. Bentuk mencintai bangsa dan negara tidak harus dengan pengorbanan darah seperti para pahlawan saat zaman perang.“Mencintai bangsa ditunjukkan dengan tidak korupsi, nge-drug dan narkoba, mengembangkan sikap moderasi, toleransi, serta membuka ruang kebhinekaan,” katanya.
Terkait wacana penganugrahan gelar pahlawan nasional bagi mantan Presiden Abdurahman Wahid dan Soeharto, prosesnya sudah selesai di Dewan Gelar tinggal menunggu Keppres. Pemerintah juga berencana menganugerahkan gelar untuk Sarwo Edhie Wibowo. "Untuk Pak Sarwo Edhie sudah selesai di Dewan Gelar dan Keppres. Jadi tinggal menunggu penganugerahan saja," ujarnya.
MITRA TARIGAN