Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musim Hujan, Longsor dan Banjir Bandang Intai Jawa Barat

image-gnews
Ruas jalan yang longsor belum diperbaiki di kawasan Cadas Pangeran, Sumedang, Jawa Barat, 29 Juni 2015. Ruas mudik jalur tengah mulai Tanjungsari, Pamulihan, dan Cadas Pangeran menjadi titik kemacetan dan rawan kecelakaan karena aktivitas pasar serta jalanan bergelombang, sempit, dan berkelok dengan turunan curam. TEMPO/Prima Mulia
Ruas jalan yang longsor belum diperbaiki di kawasan Cadas Pangeran, Sumedang, Jawa Barat, 29 Juni 2015. Ruas mudik jalur tengah mulai Tanjungsari, Pamulihan, dan Cadas Pangeran menjadi titik kemacetan dan rawan kecelakaan karena aktivitas pasar serta jalanan bergelombang, sempit, dan berkelok dengan turunan curam. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Haryadi Wargadibrata mengatakan, sejumlah daerah berpotensi menghadapi bencana banjir, longsor, hingga banjir bandang memasuki musim hujan ini. “Untuk sekarang ini yang harus diantisipasi itu tanah longsor dan gerakan tanah, yang akhirnya jadi banjir bandang,” kata dia di Bandung, Selasa, 10 November 2015.

Haryadi beralasan, di wilayah pedesaan di Jawa Barat banyak yang sudah tidak lagi memelihara saluran air. “Dulu pengelolaan air memakai tekni terjunan, sekarang tidak. Air menggenang, jenuh, jebol, masuk ke sawah, akhirnya ke pemukiman. Hal-hal seperti ini tidak boleh diabaikan,” kata dia.

Menurut Haryadi, daerah yang memiliki lahan kritis, yang minim pepohonan berakar kuat, dengan kemiringan tinggi yang berpotensi mengalami banjir bandang. Saat ini sudah terjadi longsor kecil yang sudah korban di sejumlah daerah di Jawa Barat. “Potensi banjir bandang ada di beberapa kabupaten/kota seperti di Garut dan Tasikmalaya, tapi sifatnya parsial,” kata dia.

Haryadi mengklaim, tiap daerah sudah mengetahui titik-titik rawan bencanan di tempatnya masing-masing. Dia mencontohkan, titik rawan banjir misalnya belum berubah, berada di wilayah Bandung selatan dan Pantura.

Menurut Haryadi, saat ini mayoritas daerah di Jawa Barat belum memasuki musim hujan. “Cuma hujan sudah turun, parsial, belum merata di beberapa daerah,” kata dia.

Kendati demikian, semua daerah di Jawa Barat sudah diminta siaga menghadapi kemungkinan bencana alam. “Kekuatan kabupaten/kota sekarang masih di hitung dan dilaporkan pada kita, kekurangannya apa? Kelamahannya apa? Ini harus digenjot,” kata Haryadi.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meminta semua daerah agar mempersiapkan pengurangan potensi bencana. “Yang selama ini berpotensi bencana, diantisipasi, andaikan terjadi hujan deras dan lain sebagainya. Kedua, mempersiapkan bila terjadi bencana, pertolongan pertama, masalah kesehatan, logsitik,” kata dia di Bandung, Selasa, 10 November 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Deddy mengatakan, semua daerah dimintanya sudah siaga menghadapi potensi bencana yang mengancam memasuki musim hujan ini. “Kalau di daerah yang rawan longsor, begitu hujan, ungsikan dulu masyarakatnya. Setiap daerah harus mengenali potensi bencananya, kecuali puting beliung gak ketahuan kapan, kebakaran juga gak ketahuan kapan. Tapi kalau banjir, longsor, itu sudah ada titik-titik yang bisa di deteksi,” kata dia.

Ani Hanifah dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas 1 Bandung mengatakan, lembaganya masih menunggu data perhitungan curah hujan yang masuk hingga beberapa pekan ke depan untuk memastikan masuknya musim hujan di tiap daerah. “Satu daerah sudah memasuki awal musim hujan kalau setiap dasarian (sepulu hari) intensitas hujannya rata-rata sudah lebih dari 50 milimeter, diikuti dua dasarian berikutnya di atas 50 milimeter,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 9 November 2015.

Ani mencontohkan, di sejumlah daerah di Bandung Raya misalnya hujan sudah mulai turun nyaris setiap hari dalam beberapa hari terkahir. Pada pencatatan intensitas di pos pemantauan hujan BMKG di Bandung Raya misalnya, intensitas hujan yang tercatat kemarin tertinggi di wilayah Soeang Kabupaten Bandung yang seharinya bisa menembus 101 milimeter, disusul wilayah Lembang 93 milimeter. “Intensitasnya sudah melebihi 50 milimeter, tapi kita belum bisa katakan itu awal musim hujan. Kita harus melihat dulu dasarian berikutnya,” kata dia.

Kendati demikian, BMKG mengingatkan potensi cuaca ekstrim terjadi saat peralihan musim dari kemarau menuju musim hujan. “Bisa terjadi angin kencang dan hujan lebat,” kata Ani. Dia mengingatkan ancaman potensi longsor justru terjadi saat hujan lebat, apalagi setelah dipapar kemarau panjang.

Menurut Ani, setiap daerah di Jawa Barat berbeda waktunya untuk awal masuk musim hujannya. Pantauan BMKG misalnya, mayoritas daerah di Jawa Barat bagian selatan dan tengah sudah melaporkan terjadinya hujan nyaris setiap hari dengan intensitas ringan hingga sedang. Sementara di Jawa Barat bagian utara baru memasuki peralihan musim menuju awal musim hujan.

AHMAD FIKRI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

5 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

9 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

9 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

9 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

10 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

10 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

10 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

11 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

12 hari lalu

Pemudik bersepeda motor bersama keluarganya melintas ke arah Garut di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 April 2024. Jalur mudik selatan via Nagreg dan Limbangan tahun ini tak lagi dihiasi kemacetan dengan durasi lama setelah tol Cisumdawu beroperasi sepenuhnya. Sebagian kendaraan roda empat ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini tak perlu lagi melintasi jalur mudik non tol di Jawa Barat untuk hindari kemacetan. TEMPO/Prima mulia
Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

Sempat ada longsor yang menutup jalan, polisi melakukan buka tutup di jalur Banjarwangi-Singajaya Garut tersebut.