Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putra-putri Pejuang Peringati Hari Pahlawan di Makassar  

image-gnews
Ilustrasi - Berziarah memperingati hari Pahlawan Nasional. Doc. KOMUNIKA ONLINE
Ilustrasi - Berziarah memperingati hari Pahlawan Nasional. Doc. KOMUNIKA ONLINE
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 50 putra-putri pejuang melaksanakan upacara memperingati Hari Pahlawan di Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Selasa, 10 November 2015.

Dalam kegiatan itu, sebagian di antara mereka berperan sebagai pahlawan nasional. Seperti Sukarno, Bung Tomo, Jenderal Sudirman, dan Jenderal M. Jusuf.

Upacara peringatan Hari Pahlawan itu dilaksanakan secara khidmat dengan dikawal aparat Kepolisian Sektor Ujung Pandang. Dalam upacara di bawah terik matahari, hanya segelintir yang berdiri, lantaran rata-rata adalah anak-anak pejuang yang usianya sudah cukup tua. Terdapat pula, purnawirawan TNI maupun istrinya yang antusias memperingati momentum Hari Pahlawan.

Selama upacara, mereka mengibarkan bendera merah-putih berukuran mini dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan hening cipta.

Dalam momentum nasional itu, putra-putri pejuang itu juga bermaksud ingin memprotes adanya rencana eksekusi puluhan rumah yang ditempati veteran dan purnawirawan maupun keluarganya di sejumlah tempat di Makassar.

Salah seorang putri pejuang, Rita, 48 tahun, ingin mengenang jasa-jasa pejuang kemerdekaan, termasuk ayahnya yakni Willington Dumalang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bapak saya itu berjuang mulai umur 12 tahun. Umur segitu bapak sudah pegang senjata melawan penjajah di Surabaya dan Makassar," kata anak ketujuh dari delapan bersaudara itu, Selasa, 10 November 2015.

Rita mengatakan ayahnya mendapatkan sejumlah tanda jasa dari pemerintah. Ia memperlihatkan fotokopi piala penghargaan ayahnya yang dikuburkan di Taman Makam Pahlawan di Makassar.

Di antaranya, piagam bintang gerilya yang diterima dari Presiden Sukarno pada 10 November 1958. Di samping itu, juga ada piagam penghargaan satyalencana dari Menteri Pertahanan Djuanda pada 17 Agustus 1958.

TRI YARI KURNIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

37 hari lalu

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

Anggota KPPS Muhammad Fahriansyah, 26 tahun, yang bertugas di TP) 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar, meninggal


Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

39 hari lalu

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru


Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

53 hari lalu

John Lie.
Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?


Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

58 hari lalu

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

Visi Danny Pomanto membangun resiliensi dan pertumbuhan inklusif Kota Makassar.


10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

10 Januari 2024

Daftar tempat wisata di Makassar yang populer, di antaranya Pantai Losari, Fort Rotterdam, hingga Pulau Khayangan. Berikut ini informasi lokasinya. Foto: canva
10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

Daftar tempat wisata di Makassar yang populer, di antaranya Pantai Losari, Fort Rotterdam, hingga Pulau Khayangan. Berikut ini informasi lokasinya.


Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Kanal di Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, tempat masyarakat membuang kotorannya, Rabu 13 Desember 2023. Foto: Didit Hariyadi
Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.


Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Lafran Pane. wikipedia.com
Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.


Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Film Lafran. Facebook
Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?


MV. Star Breeze Bersanda di Pelabuhan Makassar

29 November 2023

MV. Star Breeze Bersanda di Pelabuhan Makassar

Pelabuhan Makassar akan dijadikan sebagai destinasi kapal pesiar internasional.


Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2023

Suasana Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 1 Maret 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

Prof Mochtar Kusumaatmadja beberapa tahun terakhir diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sangat besar sebagai konseptor Deklarasi Djuanda.