TEMPO.CO, Jakarta - Sutomo alias Bung Tomo kerap dicela karena hanya lulusan Holland Inlander School atau sekolah rendah untuk kaum pribumi di Surabaya. Ini berarti dia hanya lulusan setingkat sekolah dasar.
Memang, dalam buku Bung Tomo Suamiku: Biar Rakyat yang Menilai Kepahlawananmu dan beberapa buku lain disebutkan bahwa Sutomo pernah mengenyam Leidse Scrift Onderwiys Hoogere Burgerschool (HBS), pendidikan menengah setingkat SMP dan SMA selama lima tahun. Tapi istrinya, Sulistina, mengatakan Bung Tomo tak pernah lulus HBS.
SIMAK: Kritik Bung Tomo: Sukarno, Soeharto, dan Mahasiswi Nakal
Inilah sebabnya Bung Tomo kerap diejek karena dianggap bukan kalangan intelektual. “Bapak pernah dihina oleh orang-orang intelektual, ‘Bung Tomo ngerti apa, enggak sekolah’,” kata Bambang Sulistomo, putra Bung Tomo, saat bertandang ke kantor Tempo pada pertengahan Oktober lalu.
(Lihat video Bung Tomo dan Radio Pemberontakan)
Sulistina mengatakan Bung Tomo gusar dengan ejekan tersebut. Lalu, Sutomo nekat menemui Profesor Doktor Djokosoetono, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sulistina bercerita, Sutomo akhirnya mendapat kesempatan mengikuti ujian colloquium doctum—tes masuk perguruan tinggi tanpa memandang ijazah yang dimiliki—bersama tiga orang lain.
SIMAK: Bung Tomo, Hari Pahlawan & Pekik Merdeka Atau Mati
Menurut Sulistina, selama dua bulan Sutomo mempersiapkan diri agar tak tertinggal dalam pelajaran SMP dan SMA. Tiga dosen penguji menyatakan dia lulus dan diterima di Universitas Indonesia. Jadilah, Bung Tomo kuliah pada 1959 atau saat dia berusia 39 tahun.
Siapa sosok Sutomo alias Bung Tomo sesungguhnya? Baca selengkapnya Edisi Khusus Bung Tomo Penyebar Warta Palagan Surabaya di Majalah Tempo pekan ini.
PRAMONO
BACA JUGA
Lihat, 14 Seleb Tanpa Make-Up, Masih Cantik? Jangan Kaget
HEBOH MOTOGP: Rossi Diserang Balik karena Tuduhan ke Marquez