Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polda Riau Gagalkan Penyelundupan Bayi Orangutan

image-gnews
Petugas Departemen Satwa Liar menggendong dua bayi orangutan saat konferensi pers di Kuala Lumpur, Malayasia, 19 Oktober 2015. Saat ditemukan dua bayi orangutan tersebut berada di dalam tas ransel milik pedagang yang berusaha menjualnya ke pembeli di Malaysia. REUTERS/Olivia Harris
Petugas Departemen Satwa Liar menggendong dua bayi orangutan saat konferensi pers di Kuala Lumpur, Malayasia, 19 Oktober 2015. Saat ditemukan dua bayi orangutan tersebut berada di dalam tas ransel milik pedagang yang berusaha menjualnya ke pembeli di Malaysia. REUTERS/Olivia Harris
Iklan

TEMPO.CO, Pekanbaru -Kepolisian Daerah Riau menggagalkan aksi penyelundupan tiga bayi orangutan dari tangan tiga pelaku asal Kecamatan Tamiang, Aceh. Orangutan tersebut rencananya dijual pelaku kepada pemesannya yang berada di Pekanbaru seharga Rp 25 juta per ekor.

Ketiga pelaku merupakan warga Kecamatan Tamiang, Aceh. Mereka adalah Ali Ahmad, 53 tahun, Awaluddin, 38 tahun, dan Khairi Roza, 20 tahun. ”Ketiga pelaku sudah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Senin, 9 November 2015.

Guntur menyebutkan, aksi penyelundupan hewan yang dilindungi itu terungkap dari informasi masyarakat yang melihat adanya transaksi jual beli bayi orangutan pada Sabtu lalu. Polisi bereaksi dengan mengejar pelaku yang membawa orangutan dalam bagasi mobil kijang berwarna hitam berplat nomor BK 1156 KB di Jalan Palas, Pekanbaru. ”Pelaku tertangkap saat menunggu pembeli,” kata Guntur.

Menurut Guntur, orangutan tersebut diperoleh pelaku dengan cara membeli seharga Rp 5 juta di Desa Lokok, Kecamatan Tamiang, Aceh. Kemudian pelaku menjual kembali di Pekanbaru seharga Rp 25 juta per ekornya. Namun polisi hingga kini belum menangkap penampung orangutan tersebut. Polisi menduga masih ada orangutan lainnya disimpan oleh pelaku. ”Masih kami selidiki,” kata Guntur.

Berdasarkan pemeriksaan sementara kata Guntur, para pelaku mengaku baru sekali melakukan jual beli hewan yang dilindungi itu. Atas perbuatannya, polisi menjerat para pelaku dengan Undang-Undang Konservasi Sumberdaya Hayati serta Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Pasal 2 ayat 2 tentang Perniagaan Satwa yang Dilindungi dalam keadaan hidup. "Tiga orangutan sementara ini kami serahkan kepada lembaga konservasi WWF Riau untuk menjalani perawatan," kata Gantur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Koordinator Penindakan Kejahatan Satwa Liar World Wide Fund for Nature (WWF) Riau Osmantri menyebutkan, bayi orangutan yang diselamatkan polisi dari aksi penyelundupan itu merupakan jenis Pongoabelii yang berasal dari Taman Nasional Gunung Leuseur, Aceh.

Populasi Orangutan Sumatera ini kata dia, tengah terancam akibat perburuan dan semakin menyempitnya habitat hewan tersebut akibat alih fungsi hutan. Populasi orangutan ini terancam punah. Dari beberapa kasus yang ditemukan, kebiasaan pemburu mendapatkan bayi orangutan dengan cara membunuh induknya. Cara ini dikhwatirkan bakal membuat populasi orangutan semakin menurun. ”Populasinya saat ini diperkirakan 3.500 ekor,” kata Osmantri.

Osmantri menyebutkan, modus yang biasa dilakukan masyarakat memburu orangutan untuk dijadikan hewan koleksi. "Biasanya di jual ke luar negeri," ujar dia.

RIYAN NOFITRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.


Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

4 Agustus 2023

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berkunjung ke Kecamatan Sail, Minggu, 30 Agustus 2023.


KONI Diminta Dukung Turnamen Tenis Meja di Kota Pekanbaru

30 Juli 2023

KONI Diminta Dukung Turnamen Tenis Meja di Kota Pekanbaru

Muflihun mengapresiasi panitia yang menggelar turnamen secara swadaya.


SMA di Kota Pekanbaru Temukan 31 Peserta PPDB Gunakan KK Palsu

4 Juli 2023

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
SMA di Kota Pekanbaru Temukan 31 Peserta PPDB Gunakan KK Palsu

Beberapa KK tersebut ternyata berdomisili cukup jauh dan di luar sistem zonasi SMA 8 proses PPDB 2023.


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata di Kota Pekanbaru

24 Juni 2023

Seorang penenun sedang memintal benang di Rumah Tenun Kampung Bandar, Pekanbaru, Riau, Juni 2017. Tempo/Francisca Christy Rosana
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata di Kota Pekanbaru

Berikut beberapa destinasi wisata Kota Pekanbaru yang wajib Anda singgahi saat berada di Riau.


Kota Pekanbaru Masuki Usia 239 Tahun, Begini Awal Sejarahnya

24 Juni 2023

Kawasan Pemerintahan Kota Pekanbaru. Dok.antara
Kota Pekanbaru Masuki Usia 239 Tahun, Begini Awal Sejarahnya

Kota Pekanbaru didirikan pada tanggal 23 Juni 1784. Berikut sejarah dan asal-usul Ibukota Provinsi Riau ini.


Berumur 239 Tahun, Begini Awal Terbentuknya Kota Pekanbaru

23 Juni 2023

Dua warga berfoto di atas tugu lancang kuning, komplek stadion utama Riau, Pekanbaru, 18 Oktober 2015. BMKG merilis pada pukul 16.00 WIB berdasarkan pencitraan Satelit Terra dan Aqua terdeteksi 19 titik panas yang terpusat di Sumatera Selatan. TEMPO/Riyan Nofitra
Berumur 239 Tahun, Begini Awal Terbentuknya Kota Pekanbaru

Hari ini, 23 Juni 239 tahun silam, kota Pekanbaru resmi didirikan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah. Ini kisah pendirian Ibu Kota Riau ini.


Begini Besaran Tarif Ojek Online Naik Mulai Lusa: Sebagian Pengemudi Ojol Pekanbaru Senang

8 September 2022

Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) membentangkan poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 29 Agustus 2022. Dalam aksi tersebut mereka menuntut adanya payung hukum dan legalitas profesi ojek online, perubahan potongan komisi pendapatan mitra dan revisi perjanjian kemitraan, serta menolak keras kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). TEMPO/M Taufan Rengganis
Begini Besaran Tarif Ojek Online Naik Mulai Lusa: Sebagian Pengemudi Ojol Pekanbaru Senang

Kebijakan tarif ojek online baru diumumkan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno dalam konferensi pers virtual, kemarin.


Berumur 238 Tahun, Begini Asal-usul Kota Pekanbaru

23 Juni 2022

Kawasan Pemerintahan Kota Pekanbaru. Dok.antara
Berumur 238 Tahun, Begini Asal-usul Kota Pekanbaru

Nama Kota Pekanbaru dahulu dikenal dengan nama Senapelan


Kedai Kopi Kim Teng, Peninggalan Pejuang Kemerdekaan di Pekanbaru

16 Juni 2022

Foto Kim Teng, pemilik Kedai Kopi Kim Teng di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa, 10 Mei 2022. Kim Teng seorang veteran pejuang revolusi Kemerdekaan Indonesia. TEMPO | Abdi Purmono
Kedai Kopi Kim Teng, Peninggalan Pejuang Kemerdekaan di Pekanbaru

Jangan mengaku pernah ke Kota Pekanbaru jika belum singgah ke Kedai Kopi Kim Teng yang berdiri pada 1950.