TEMPO.CO, Jakarta - Jadwal penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang sempat ditutup, kembali beroperasi. Penutupan dilakukan karena ada Notice to Airman (NOTAM) Nomor A2524/15 pada Ahad, 8 November 2015 karena erupsi Gunung Barujari.
"Sepanjang waktu penutupan tersebut, tercatat ada 35 penerbangan keluar dari Bali dibatalkan, 18 penerbangan internasional dan 17 penerbangan domestik," kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata, Senin, 9 November 2015.
Penutupan bandara berlangsung sekitar sembilan jam. Rinciannya, mulai Ahad pukul 21.45 Wita hingga Senin pukul 08.45 Wita. "Pukul 06.30 Wita, bandara sudah beroperasi kembali karena kondisi yang telah dianggap aman," kata Arief.
Hal ini berbeda dengan di Lombok. Bandara Internasional Lombok dan Bandara Selaparang masih ditutup hingga pukul 08.45 Wita hari ini. Menurut data yang dihimpun Tourism Crisis Center (TCC) pariwisata, sepanjang hari kemarin, terdapat 132 penerbangan yang batal di Bandara Internasional Lombok.
Selain penutupan sementara, erupsi anak Gunung Rinjani ini membuat beberapa maskapai membatalkan jadwal penerbangannya. AirAsia membatalkan tujuh jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai. Dari ketujuh jadwal itu, termasuk rute dari dan ke Australia.
"Penerbangan yang dialihkan meliputi dari Singapura, Malaysia, dan Australia," tutur Arief. Sedangkan, sejak Bandara Internasional Lombok ditutup pada Rabu lalu, maskapai Garuda telah membatalkan 91 pesawat dari dan menuju Lombok.
Gunung Barujari di Nusa Tenggara Barat yang mengalami erupsi pada 3 November lalu membuat banyak penerbangan terganggu. Arah tiupan asap dan abu vulkanik akibat letusan Gunung Barujari bergerak menuju selatan dan utara.
Di Bandara Internasional Lombok, kecepatan angin mencapai 9,3 kilometer/jam dengan kondisi udara yang dipenuhi debu vulkanik dengan suhu 29 Celcius dan jarak pandang sekitar 6 kilometer.
EGI ADYATAMA