TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional memulai program penempelan stiker antinarkoba pada kegiatan Car-Free Day, Minggu, 8 November 2015. Stiker yang bertuliskan “Stop Narkoba” tersebut akan ditempelkan secara serentak di 25 gerai-gerai minimarket di Jabodetabek dalam rangka memberikan pencerahan pada masyarakat agar ikut memberantas narkoba.
"Stiker merupakan salah satu media yang tahan lama. Stiker itu akan menjadi imbauan sekaligus pesan, terutama untuk golongan remaja," kata Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso yang didampingi Ketua Aprindo Roy Mandes, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Arifin, dan Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI Brigadir Jenderal Anjan Pramuka Putra.
Buwas--sapaan akrab Budi Waseso--memulai kegiatan ini di salah satu gerai minimarket yang berlokasi di Jalan Teluk Betung, Jakarta Pusat. Di gerai tersebut, Buwas menempelkan stiker berwarna biru itu di kasir, kaca, dan pintu toilet gerai.
Selanjutnya Buwas juga bergeser ke arah Jalan Blora, Bundaran Hotel Indonesia, dan berakhir di Sarinah untuk menempelkan stiker. "BNN memanfaatkan ajang Car-Free Day agar masyarakat paham betapa narkoba bisa membuat orang pass away alias die. BNN terjun langsung agar masyarakat bisa mengatakan 'Narkoba, no way'," ujar anggota staf Bagian Hubungan Masyarakat BNN, Jeffry.
Ke depan, menurut Buwas, BNN akan menempelkan stiker di ruang-ruang publik lain. "Tempat hiburan malam juga akan kami tempeli stiker. Mal, stasiun, tempat berkumpul masyarakatlah. Kami mulai pada hal kecil, tempat-tempat yang sering dikunjungi masyarakat," tutur Buwas. Selain itu, Buwas berencana melaksanakan program ini di seluruh Indonesia. "Bermula di Jakarta dulu sebagai pilot project-nya," kata Buwas.
Buwas berujar, kegiatan ini dicetuskan akibat semakin maraknya kasus-kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia. "Tahun lalu, jumlah pengguna narkoba sekitar 4,2 juta. Dan tahun ini bertambah menjadi di atas 5 juta," ucap Buwas. Karena itu, BNN juga akan memperbanyak upaya sosialisasi bagi masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba.
"Kami juga menyasar ibu-ibu rumah tangga agar mereka dapat mencegah putra-putrinya memakai narkoba. Kami juga akan bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk memberikan materi pelajaran tentang bahaya narkoba, baik sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas," tutur Buwas.
ANGELINA ANJAR SAWITRI