TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menegaskan, tak ada jasa pelobi dalam persiapan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat. "Saya yakin penegasan saya terdukung data yang ada," ujar Retno saat menggelar jumpa pers di Kafe Kanawa, Jakarta Selatan, Sabtu, 7 November 2015.
Retno menjelaskan, Kementerian Luar Negeri juga tidak membayar jasa pelobi dalam mempersiapkan kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat. Menurut Retno, persiapan tersebut dilakukan Kementerian Luar Negeri dengan dibantu banyak pihak dalam waktu yang cukup lama.
"Mempersiapkan kunjungan bilateral kepala negara kelihatan simpel. Prakteknya, memakan waktu," kata Retno.
Ia mengatakan Kementerian perlu melakukan persiapan intensif yang melibatkan banyak pihak. "Dari Maret sampai Oktober 2015 kita terus melakukan serangkaian persiapan," katanya.
Menurut Retno, dalam setiap kunjungan bilateral kepala negara, yang diutamakan adalah capaian. "Bicara mengenai hasil konkret kunjungan tersebut, dihasilkan beberapa hal," katanya.
Salah satunya, kata dia, penandatanganan empat memorandum of understanding (MoU) di bidang maritim, energi, pertahanan, dan bahan bakar minyak penerbangan alternatif.
"Dan terdapat 19 business to deal senilai lebih dari US$ 20 miliar," ujar Menteri Retno.
FRISKI RIANA