TEMPO.CO, Mataram - Getaran erupsi Gunung Barujari di Taman Nasional Gunung Rinjani masih fluktuatif. Amplitudo getaran minimal 17 milimeter, tapi pagi ini meningkat mencapai 44 milimeter. Ketinggian asap yang dikeluarkan pada Sabtu, 7 November 2015, pagi ini mencapai 1.700 meter.
Walaupun arah angin berubah ke selatan dan membawa debu material erupsi sampai ke Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), penerbangan Bandar Udara Internasional Lombok di Praya Lombok Tengah masih ditutup.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Rinjani di Dusun Lendang Luar Desa Sembalun Lotim Mutaharlin mengatakan erupsi masih terjadi. "Belum ada tanda-tanda berhenti," katanya.
Semula angin membawa debu vulkanik tersebut ke arah barat dan barat daya sehingga mengakibatkan ditutupnya penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, dan kemudian ke Bandara Lombok. Pagi ini, Bandara Lombok masih ditutup.
Juru bicara PT Angkasa Pura (Persero) di Bandara Internasional Lombok, Gede Eka Sandi, menjelaskan diperpanjangnya masa penutupan bandara tersebut, yang mulai dilakukan pada Rabu, 4 November 2015, malam. "Pagi ini diperpanjang lagi karena erupsi. Sampai Minggu pagi," ujarnya.
Bandara Lombok ditutup berdasarkan Notice to Airmen (NOTAM) B2715/15 NOTAMR B2692/15. Sedangkan Bandara Selaparang, yang melayani sekolah penerbangan, juga ditutup berdasarkan NOTAM C3514/15 NOTAMR C3492/15. Penutupan ini berlaku sampai Minggu, 8 November 2015, pukul 08.45 Wita.
SUPRIYANTHO KHAFID
BACA JUGA
Gugat Cerai Suami, Inilah Keresahan Dominique Diyose
Ahok Putus Kontrak Sampah Jakarta, Yusril: Saya Akan Lawan