Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Sosok Bupati Batang, Penerima Anugerah Anti-Korupsi

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo memberikan sambutan usai menerima Penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015 di Jakarta, 5 Nopember 2015. TEMPO/Frannoto
Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo memberikan sambutan usai menerima Penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015 di Jakarta, 5 Nopember 2015. TEMPO/Frannoto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo selama ini tak setenar Tri Rismaharini atau Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Wajahnya pun jarang nongol di media. Namun nama Yoyok jadi pembicaraan ketika dia menerima penghargaan sebagai salah satu tokoh antikorupsi pada acara Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015 pada Kamis, 5 November 2015, di Graha Niaga, Jakarta Selatan.

Pria humoris ini pun berkisah: “Ini sore yang sukses bagi saya karena akhirnya begitu saya masuk gedung, saya disambut sebagai Bupati Batang. Kemarin saya masuk MetroTV, sudah pakai batik, duduk di samping sopir, masih ditanya, ‘Mana bupatinya, mana bupatinya’. Mungkin wajah saya ini wajah ajudan kali ya,” kata Yoyok Riyo Sudibyo, sang Bupati Batang, yang disambut dengan gelak tawa dari hadirin.

Saat ditemui usai acara, Yoyok bercerita bahwa dia merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1994. Yoyok mengaku sudah puluhan tahun bertugas sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tugas terakhir Yoyok sebagai TNI adalah di Badan Intelijen Negara dan tergabung dalam sebuah satuan tugas (satgas) di Papua. Saat bekerja sebagai TNI, Yoyok juga membangun usaha sendiri di rumahnya, di Batang. “Kemudian ada beberapa orang, termasuk orang tua saya menyampaikan, ‘Kalau kamu mau maju, kakimu jangan di dua tempat. Satu tempat, pilih yang mana’. Akhirnya, saya memilih dagang,” ujar Yoyok yang menerima penghargaan BHACA 2015 bersama dengan Tri Rismaharini.

Pada 2011, saat ia sedang membangun usahanya di Batang, Yoyok mendengar ada pemilihan Kepala Daerah Batang. Karena tergerak, Yoyok pun mencalonkan diri sebagai kandidat Bupati Batang selanjutnya. “Jauh dari pikiran saya, tahu-tahu 2011 ada hiruk-pikuk orang coblos saya, coblos saya, ya saya ikut. Awalnya saya bekerja secara independen. Sampai satu hari sebelum coblosan akhirnya partai-partai datang. Ada Golkar, PAN, PPP, Demokrat, dan PDP. Enggak tahunya jadi,” kata Yoyok dengan logat Jawa yang kental.

Yoyok bercerita, setelah dirinya dinyatakan menang, Yoyok langsung memenuhi nazar yang diucapkan sembilan bulan sebelum pengumuman pemenang Pilkada Batang saat itu. “Saya jalan untuk sungkem sama kaki ibu saya sejauh 48 kilometer. Satu malam suntuk lah,” tuturnya.

Pada tahun pertama Yoyok menjabat sebagai Bupati Batang, Yoyok mulai merasakan tantangan-tantangan yang dihadapinya semakin berat. “Saya sempat menyuruh ibu saya datang ke kantor. Saya kemudian menangis di pangkuan ibu saya. Ternyata sentimental juga saya,” kata Yoyok. Yoyok merasa, dirinya tidak memiliki modal dan ilmu yang cukup untuk memimpin masyarakat Batang. “Ini dunia yang sangat baru bagi saya. Memang waktu pertama, saya ngomong sama birokrasi, kalau sampai tahun ketiga enggak ada perubahan di Batang, saya mundur,” katanya.

Yoyok membantah apabila tekanan-tekanan yang dihadapi berasal dari lawan politiknya atau dari DPRD Kabupaten Batang. Menurutnya, semua pejabat yang ada di Batang merupakan teman baiknya. “Itu partner saya semua. Partner itu juga kadang ada yang baik dan kadang ada yang jelek. Pada saat Mbak Risma mau mundur itu, saya juga sempat emosional. Kenapa orang seperti itu mau mundur? Nek ngono bareng-bareng wae, golek kanca Mbak. Ternyata ora mundur ki wah (Kalau begitu bersama-sama saja, cari teman Mbak. Ternyata tidak mundur),” ujar Yoyok sembari tergelak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berkat dukungan moral dari keluarga serta pegawai pemerintah di Batang, Yoyok pun berusaha untuk tetap maju dan menuntaskan kepemimpinannya di Batang selama lima tahun. “Wajah ibu saya yang selalu ada di depan saya. Saya juga harus tanya kanan, tanya kiri, cari teman-teman. Saya terima kasih sama teman-teman TII, ICW, KPK, yang dari awal membantu saya, termasuk Pak Teten Masduki,” ujar Yoyok sambil tersenyum.

Yoyok pun mengaku, dirinya bekerja sebagai Bupati Batang sembari belajar. “Saya blank masalah ilmu itu. Makanya, dalam keseharian saya belajar akhirnya menemukan pameran anggaran. Tahun pertama, tahun kedua, saya juga manggil rakyat saya. Apa yang sudah saya kerjakan setahun saya tulis, copy, saya bagikan. Tokoh-tokoh masyarakat juga saya bagikan semua,” tutur Yoyok.

Selain itu, Yoyok juga menerapkan sistem baru dalam birokrasi pemerintahan Batang, yakni sistem lelang secara online atau e-procurement. Tapi, ia mengakui ada beberapa pihak yang pada awalnya menentang pembaruan sistem tersebut. “Manusia itu kan kalau menentukan sesuatu seperti kepak sayap kupu-kupu, efeknya pasti ada, baik positif dan negatif. Tapi ini tuntutan, harus berubah itu tuntutan. Siapa yang nuntut? Rakyat, reformasi birokrasi. Kalau awalnya kaget yo wajar. Tapi, jalan terus,” katanya.

Yoyok mengungkapkan, pada pemilihan Bupati Batang selanjutnya, ia tidak ingin mencalonkan diri kembali. “Pasti tidak. Sudah cukup. Makanya itu, saya harus melahirkan pemimpin yang lebih baik. Pemimpin itu harus menjadi bapak, guru, dan teman. Tugas pemimpin yang paling berat adalah bagaimana melahirkan penggantinya harus lebih baik dari yang ada sekarang. Dan itu kewajiban saya sekarang,” ujar Yoyok.

Yoyok pun berujar, dalam satu tahun sisa kepemimpinannya, ia tengah berupaya untuk membangun TV Tron di alun-alun Batang. “Buat menyiarkan APBD. Saya juga menyarankan, sistem yang hebat dari seluruh daerah, bawa ke presiden. Jangan hanya diimbau, wajibkan saja semuanya. Wong tinggal nuncepke flashdisk. Aku biyen yo nuncepke flashdisk ning nggone sampeyan to, Mbak Risma (Orang tinggal mencolokkan flashdisk. Saya dulu juga mencolokkan flashdisk ke kantormu kan, Mbak Risma),” ujar Yoyok.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

1 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.


Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 5 Perusahaan Smelter Termasuk PT RBT

1 hari lalu

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Ketut Sumedana (kiri) bersama Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Kuntadi memberikan keterangan pers soal penetapan tersangka kasus jual beli emas Antam 1,1 triliun, Budi Said di Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. Kejaksaan Agung menetapkan crazy rich Surabaya Budi Said sebagai tersangka kasus permufakatan jahat pembelian emas Antam. Budi Said diduga bekerja sama dengan pegawai Antam Butik 1 Surabaya untuk membeli emas logam mulia dengan harga lebih murah. Akibatnya, PT Antam ditaksir merugi hingga Rp 1,1 triliun. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 5 Perusahaan Smelter Termasuk PT RBT

Penyidik gabungan dari Kejaksaan Agung menyita 5 perusahaan smelter kasus korupsi timah ilegal, salah satunya PT Refined Bangka Tin (PT RBT).


Gus Muhdlor Bupati Sidoarjo Alasan Sakit Mangkir Panggilan KPK Sampai Sembuh, KPK: Agak Lain

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024. Ahmad Muhdlor Ali, diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Kabupaten Sidoarjo, Siska Wati, pasca terjaring operasi tangkap tangan KPK, terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di Lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
Gus Muhdlor Bupati Sidoarjo Alasan Sakit Mangkir Panggilan KPK Sampai Sembuh, KPK: Agak Lain

Surat Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor alasan sakit tak dapat memenuhi panggilan KPK sampai sembuh. Ali Fikri, "Agak lain."


Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Harvey Moeis Setelah jadi Tersangka dan Ditahan Kejagung: Masih Syok

2 hari lalu

Harvey Moeis. antaranews.com
Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Harvey Moeis Setelah jadi Tersangka dan Ditahan Kejagung: Masih Syok

Keadaan Harvey Moeis yang masih syok jika dirinya menjadi salah satu tersangka kasus PT Timah Tbk.


Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

2 hari lalu

Sandra Dewi dan Harvey Moeis/Foto: Instagram/Sandra Dewi
Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.


Manuver Politik Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Gus Muhdlor dari PKB Dukung Prabowo-Gibran sampai Tak Hadir Panggilan KPK

3 hari lalu

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali melakukan orasi di parkir selatan Ponpes Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 1 Februari 2024. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Manuver Politik Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Gus Muhdlor dari PKB Dukung Prabowo-Gibran sampai Tak Hadir Panggilan KPK

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi oleh KPK. Berbagai manuver dilakukannya.


KPK akan Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini, Minta Gus Mudhlor Kooperatif

4 hari lalu

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali melakukan orasi di parkir selatan Ponpes Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 1 Februari 2024. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
KPK akan Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini, Minta Gus Mudhlor Kooperatif

KPK rencananya memeriksa Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka korupsi hari ini


KPK Ungkap Suami Zaskia Gotik 2 Kali Transfer Duit ke Terdakwa Korupsi Pembangunan Gereja Kingmi Mile 32

4 hari lalu

Sirajudin Machmud, seusai memenuhi panggilan penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Senin, 16 Oktober 2023. Korupsi proyek pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 diduga menghabiskan anggaran lebih dari Rp 250 miliar yang bersumber dari APBD Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. TEMPO/Imam Sukamto'
KPK Ungkap Suami Zaskia Gotik 2 Kali Transfer Duit ke Terdakwa Korupsi Pembangunan Gereja Kingmi Mile 32

Pengusaha juga suami Zaskia Gotik, Sirajuddin Mahmud, awalnya mengaku lupa ketika ditanya jaksa KPK soal aliran duit ke rekening terdakwa Arif Yahya.


Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

4 hari lalu

Anggota Komisi II DPR RI M Rakyan Ihsan Yunus duduk di ruang tunggu sebelum menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis 25 Februari 2021. Ihsan dipanggil sebagai saksi untuk tersangka MJS (Matheus Joko Santoso) dalam kasus dugaan suap pengadaan bantuan sosial (bansos) COVID-19 untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

KPK memeriksa politikus PDIP Ihsan Yunus dalam kasus dugaan korupsi APD Kemenkes 2020 di Gedung Merah Putih KPK, Kamis, 18 April 2024.


Hamim Pou Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan Kejati Gorontalo, Korupsi Bansos Rp1,7 Miliar

4 hari lalu

Bupati Bone Bolango Hamim Pou (kiri) bersama Wakil Bupati Merlan Uloli (kanan) berjalan keluar usai dilantik di rumah jabatan Gubernur, di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat 26 Februari 2021. Bupati Hamim Pou dan Wakil Bupati Merlan Uloli resmi menjabat usai dilantik oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dengan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Hamim Pou Mantan Bupati Bone Bolango Ditahan Kejati Gorontalo, Korupsi Bansos Rp1,7 Miliar

Kejaksaan Tinggi atau Kejati Gorontalo menahan bekas Bupati Bone Bolango Hamim Pou, pada Rabu, 17 April 2024