Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika Ridwan Kamil Terpikat Rona Sayuran di Gang Sempit  

image-gnews
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (tengah) meninjau kebun sayur gantung di gang sempit di RT 05 RW 01, Kelurahan Caringin, Bandung, 5 November 2015. TEMPO/Putra Prima Perdana
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (tengah) meninjau kebun sayur gantung di gang sempit di RT 05 RW 01, Kelurahan Caringin, Bandung, 5 November 2015. TEMPO/Putra Prima Perdana
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tinggal di gang sempit di tengah-tengah kota bukan berarti tidak bisa berkebun. Asa ada kemauan pasti ada jalan. Warga RT 05 RW 01, Kelurahan Caringin, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung contohnya. Setiap hari, mereka bisa menikmati sayuran-sayuran segar langsung dari pohon.

Warga di lokasi tersebut tidak menggunakan tanah lebar untuk menanam sayuran, melainkan tembok tinggi sepanjang 15 meter yang selama ini menjadi pembatas gang. Yoyo Waryono, 56 tahun, salah satu warga yang menjadi penggagas kebun sayur gantung ini mengatakan, modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar. "Modalnya cuma Rp 350.000. Swadaya masyarakat saja," ujar Yoyo saat ditemui Tempo di Kantor Kecamatan Bandung Kulon, Kamis 5 November 2015.

Dari pengamatan Tempo, ada berbagai jenis sayuran yang ditanam di kebun sayur gantung tersebut. Diantaranya adalah terong, caisim, terong, cabe besar, cabe rawit, tomat, hingga kol. Mereka berkembang di dalam ember bekas, paralon ataupun botol bekas minuman yang diletakan di atas rak di tembok gang. "Disiram tiga kali sehari. Jam 06.00 WIB, 14.00 WIB dan jam 21.00 WIB. Digilir saja yang mau nyiram," tutur Yoyo.

Empat bulan berjalan sejak pembibitan, kebun sayur gantung ini menarik minat warga lainnya di kelurahan Caringin. Bahkan, sayuran tersebut dikonsumsi pula oleh warga lainnya di luar RW 05. "Silahkan saja, siapa saja boleh ngambil," sambungnya.

Warna-warni sayuran yang tumbuh di gang sempit tersebut ternyata menarik hati Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Saat blusukan ke Kecamatan Bandung Kulon, orang nomor satu di Kota Bandung ini memuji kemauan warga untuk menghijaukan lingkungan meski terbatas oleh luas lahan. "Ini bagus kayak gini pak Camat," kata Ridwan Kamil sambil mengambil gambar melalui ponselnya.

Ridwan Kamil meminta kepada Camat Bandung Kulon merangsang warga yang tinggal di gang sempit agar mau membuat kebun sayur gantung yang serupa dengan warga RT 05. "Dalam proses memperbaiki kampung ternyata bisa tanpa lahan. Lihat saja terongnya nempel-nempel di tembok. Saya sudah perintahkan kecamatan ini harus jadi program unggulan Bandung Kulon," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, di Kabupaten Bandung Barat, sejumlah petani di Kecamatan Lembang merayakan panen tomat dengan menggelar ritual. Ratusan warga kampung Kareumbi, Desa Cikidang Kecamatan Lembang, menggelar ritual Ngaruat Bumi dengan melakukan perang tomat.

Kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk syukur sekaligus tolak bala. Kegiatan berlangsung selama 3 hari yaitu pada 2-4 November 2015. Selain diikuti warga sekitar, sejumlah seniman Sunda ikut pula bergabung.

"Acara ini sebagai bentuk menolak bala, atau menjauhkan kita dari hal-hal buruk yang bisa membuat rasa iri dengki dari apa yang sudah kita terima. Disini juga sekaligus bersyukur atas apa yang sudah kita terima dari bumi. Makanya semua atribut yang dipakai oleh pemain perang tomat itu buatas sendiri" ujar Abah Nanu, seniman dan Budayawan Sunda, Rabu, 4 November 2015

Dalam perang tomat ini, sebanyak 2 ton tomat busuk dipersiapakan warga setempat. Jumlah itu turun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 6 ton tomat. Kemarau membuat hasil panen merosot.

PUTRA PRIMA PERDANA | DWI RENJANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

17 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

28 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

40 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

42 hari lalu

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

43 hari lalu

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.


Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

44 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan terdapat beberapa TPS yang berada di wilayah potensi titik banjir.


Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

51 hari lalu

Pejalan kaki melintas di antara kabel fiber optik yang berada di jalur pedestrian, kawasan Kramat Raya, Jakarta, Senin, 11 November 2019. ANTARA
Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT Bandung Infra Investasma (BII) dan PT Jaringan Pintar Bersama (JBB) untuk menertibkan kabel fiber optik.


4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

57 hari lalu

Kampung Buyut Cipageran. Instagram
4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

Secara geografis, kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Kota Cimahi menawarkan beragam wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.