Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dede Yusuf: Dokter Harusnya Jangan Jadi Ambasador Obat  

image-gnews
Dede Yusuf 2 (KOMUNIKA)
Dede Yusuf 2 (KOMUNIKA)
Iklan

TEMPO.COJakarta - Ketua Komisi Kesehatan DPR RI Yusuf Macan Effendi alias Dede Yusuf sangat tidak setuju bila ada dokter yang menerima gratifiksi berupa barang mewah dari perusahaan farmasi, apalagi dengan meresepkannya kepada pasien. “Dokter itu tidak boleh jadi ambasador obat dengan beri resep ke pasien,” katanya saat dihubungi Kamis, 5 November 2015.

Dede Yusuf mengatakan bila seorang dokter ingin menjadi duta obat, sebaiknya ia menjadi bintang iklan dan memenuhi berbagai potongan pajak iklan dalam pembayarannya. “Bukan dengan memberikan resep setelah perusahaan farmasi yang memberinya hadiah,” katanya.

Dede mengaku setuju bila seorang dokter menerima hadiah dari perusahaan obat. “Hadiahnya bisa dalam bentuk seminar dan cara penelitian,” katanya. Menurutnya, hal itu bisa mengembangkan keahlian si dokter dengan mengetahui berbagai ilmu dan penyakit baru. Ia pun tidak setuju bila hadiah yang diterima para dokter berupa barang mewah atau akomodasi plesir ke luar negeri untuk jalan-jalan. 

Mantan artis itu berharap para dokter bisa lebih profesional dalam bekerja. Salah satu caranya ialah dengan memberikan opsi kepada pasien tentang resep obat yang dituliskannya untuk pasien. “Selain obat yang paten dengan harga mahal, harusnya dokter kasih tahu ada pilihan lain bagi pasien dengan mencantumkan obat generik yang harganya murah,” katanya.

Sebelumnya, suap dari perusahaan farmasi kepada para dokter masih terjadi. Penelusuran Majalah Tempo menunjukkan suap tersebut bertujuan agar dokter meresepkan obat produksi perusahaan farmasi kepada pasien. Data dan informasi yang dimiliki Tempo menunjukkan suap kepada dokter bisa berupa duit ataupun barang. Bahkan, tak sedikit dokter menerima mobil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah medical representative—biasa disingkat medrep, staf perusahaan obat yang bertugas melobi dan mempromosikan obat kepada para dokter—dari berbagai perusahaan farmasi membenarkan pemberian mobil kepada para dokter. 

Widodo, misalnya, medrep pabrik obat di Jawa Timur, mengaku perusahaannya pernah membelikan mobil untuk tiga dokter di Semarang, Jawa Tengah. “Kijang Innova, Toyota Yaris, dan Honda CR-V. Semua atas izin kantor pusat,” kata Widodo kepada Tempo awal Oktober lalu.

MITRA TARIGAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Puan Maharani Minta Polri Tindak Tegas Mafia Obat Covid-19

1 Agustus 2021

Ketua DPR RI Puan Maharani saat menyampaikan pidato dalam rapat paripurna ke-17 masa persidangan V tahun 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Mei 2021. Rapat Paripurna tersebut beragendakan mendengarkan pidato ketua DPR RI dalam rangka pembukaan masa persidangan V tahun 2020-2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Puan Maharani Minta Polri Tindak Tegas Mafia Obat Covid-19

Puan Maharani mengutuk praktik mafia obat, terlebih untuk obat terapi Covid-19. Meminta mereka ditindak tegas.


Bantah Terawan, YLKI Sebut Harga Obat Mahal karena Mafia Impor

27 November 2019

(ki-ka) Ketua BPOM RI Penny K Lukito, Ketua LPPOM MUI Lukmanul Hakim dan Ketua YLKI Tulus Abadi saat konferensi pers di gedung BPOM, Jakarta Pusat, 5 Februari 2018. BPOM menemukan adanya DNA babi dalam Viostin DS dan Enzyplex serta sekaligus mencabut peredaran produk tersebut dari pasaran. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Bantah Terawan, YLKI Sebut Harga Obat Mahal karena Mafia Impor

YLKI menilai rencana Menkes Terawan Agus Putranto untuk mengambil alih perizinan obat tidak bakal mampu menurunkan harga obat.


Diancam Mafia, Nyawa Conor McGregor Dihargai Rp 14,3 Miliar

11 Januari 2018

Conor McGregor bercengkerama dengan Rita Ora dalam Fashion Award 2017 di London, akhir pekan lalu. (dailymail.co.uk)
Diancam Mafia, Nyawa Conor McGregor Dihargai Rp 14,3 Miliar

Bintang MMA dari UFC yang namanya sedang berkibar, Conor McGregor, dikabarkan sedang terlibat masalah dengan mafia Irlandia dan diancam untuk dibunuh.


Kasus Obat Palsu, IDI dan YLKI Desak Penguatan BPOM  

10 September 2016

Petugas kepolisian merilis barang bukti kasus obat kadaluarsa di Polda Metro Jaya, Jakarta, 5 September 2016. Polisi berhasil membongkar peredaran obat kedaluwarsa dan kosmetik palsu di salah satu toko obat yang beroperasi di wilayah Pramuka, Jakarta Timur yang dijual kembali ke pasaran dengan kemasan baru dan mengubah tahun kadaluwarsa obat.  M IQBAL ICHSAN/TEMPO
Kasus Obat Palsu, IDI dan YLKI Desak Penguatan BPOM  

IDI meminta pengawasan obat dan makanan diperketat.


Ingin Harga Obat Murah, KPPU Gandeng UNDP  

25 Mei 2016

Komisi Pengawas Persaingan Usaha. TEMPO/Amston Probel
Ingin Harga Obat Murah, KPPU Gandeng UNDP  

KPPU menggandeng UNDP agar masyarakat lebih mudah mengakses obat murah.


Tak Pernah Terjadi, Pemenang Lelang Obat Dibatalkan LKPP

9 Februari 2016

medicineworld.org
Tak Pernah Terjadi, Pemenang Lelang Obat Dibatalkan LKPP

Pelaku industri farmasi mempertanyakan akuntabilitas Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang membatalkan pemenang lelang obat


Obat di Indonesia Termahal di ASEAN, Ini Dalih Menkes

8 Januari 2016

Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Moeloek, melakukan sidak alat pendeteksi virus Ebola di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 3 November 2014. Sidak tersebut dilakukan untuk memperketat masuknya virus ebola ke Indonesia melalui bandara dan pelabuhan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Obat di Indonesia Termahal di ASEAN, Ini Dalih Menkes

Menteri Nila Moeloek mengatakan, obat-obatan paten tertentu seperti obat kanker mahal karena masih dibuat perusahaan farmasi asing.


KPPU: Harga Obat di Indonesia Termahal di ASEAN  

15 Desember 2015

Pengunjung menghadiri pameran niaga industri farmasi
KPPU: Harga Obat di Indonesia Termahal di ASEAN  

KPU menyebutkan harga obat di Indonesia termasuk salah satu yang termahal dibanding negara-negara tetangga di Asia Tenggara.


Tekan Harga Obat di Indonesia, Ini Usul KPPU  

15 Desember 2015

Pengunjung menghadiri pameran niaga industri farmasi
Tekan Harga Obat di Indonesia, Ini Usul KPPU  

KPPU mengusulkan pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk menekan harga obat di Indonesia yang selama ini tergolong termahal di Asia Tenggara.


Ini Surat Edaran Perhimpunan Dokter Tanggapi Suap Farmasi  

13 November 2015

Ilustrasi dokter/kesehatan. Pixabay.com
Ini Surat Edaran Perhimpunan Dokter Tanggapi Suap Farmasi  

Investigasi Tempo menemukan sebanyak 2.125 dokter diduga menerima suap hingga Rp 131 miliar dari perusahaan farmasi.