Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peras Pemilik Karaoke, Perwira Polri Didakwa Pencucian Uang

image-gnews
TEMPO/Imam Yunni
TEMPO/Imam Yunni
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Negeri Cikarang mendakwa Kepala Unit III Sub Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri Ajun Komisaris Besar Polisi Pentus Napitu yang menjadi terdakwa kasus pemerasan terhadap pemilik karaoke di Bandung. AKBP Pentus didakwa dengan pasal pemerasan Undang-undang Tipikor dan pasal tindak pidana pencucian uang.

“Terdakwa AKBP Pentus secara bersama-sama melakukan pemerasan terhadap saksi Juki dengan memaksa Juki sebagai pengedar Narkotika dan oleh terdakwa memaksa saksi Juki untuk menyerahkan uang supaya perkaranya tidak dilanjutkan,” ujar jaksa Pakpahan saat membacakan dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung, Rabu, 4 November 2015.

Selain melakukan pemerasan, terdakwa Pentus didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang. Uang yang ia ‘cuci’ tersebut merupakan hasil pemerasan yang diperoleh dari pengelola karaoke di Kota Bandung senilai USD 80 ribu dan 4 kilogram emas. Hasil pemerasan tersebut ia bagi-bagikan kepada lima temannya, yang empat di antaranya merupakan anggota kepolisian.

“Bahwa untuk menyamarkan asal-usul harta hasil korupsi tersebut, maka pada hari Senin, 2 Maret 2015, terdakwa bersama dengan teman-temannya menjual emas sebanyak 400 gram sebesar Rp 192 juta," ujar dia. “Uang hasil penjualan emas tersebut dibagi-bagikan oleh terdakwa Pentus kepada teman-temannya, tiap orang menerima Rp 12 juta.”

Kasus ini bermula saat AKBP Pentus dan kelima temannya, yang juga anggota kepolisian, mendatangi Fix Karaoke di kawasan Banceuy Kota Bandung untuk melakukan penyelidikan terkait dengan laporan masyarakat tentang adanya penyalahgunaan narkoba. Sampai di tempat karaoke, pihaknya menangkap salah satu karyawan karaoke yang kedapatan membawa bungkusan kecil Narkotika jenis ekstasi. Setelah menemukan narkoba tersebut, AKBP Pentus langsung meminta pertanggungjawaban dari penanggung jawab karaoke bernama Juki.

Setelah itu, Juki langsung diborgol dan dibawanya ke sebuah hotel di Kota Bandung.”Di hotel Kedaton tersebut Juki ketakutan dan hal tersebut dimanfaatkan oleh terdakwa dan temannya dan kemudian terdakwa menanyakan kepada Juki ‘ada uang berapa?’,” ujar jaksa.

Jaksa mengatakan, pada saat si pengelola karaoke ditahan oleh para terdakwa di dalam hotel, mereka meminta uang sebesar Rp 5 miliar agar kasus tersebut tidak dilanjutkan. Terdakwa pun mengancam apabila kasus ini dilanjutkan Juki akan kehilangan hak asuh ketiga anaknya. Namun, saat itu, Juki tidak menyanggupi tawaran yang diberikan oleh terdakwa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saksi Juki tidak menyanggupi permintaan terdakwa. Kepada perantara terdakwa, saksi Juki hanya mampu memberikan uang sebesar USD 80 ribu (atau setara dengan lebih dari Rp 1 miliar) dan emas seberat 4 kilogram,” kata Pakpahan.

Setelah mendapatkan uang tersebut, terdakwa membagikannya kepada anggota kepolisian yang membantu penyelidikan di Bandung dan satu orang informan. Masing-masing diberi uang USD 10 ribu dan 100 gram emas.

Lima anggota polisi yang membantu Pentus pun tengah menjalani persidangan dengan berkas yang berbeda. Mereka adalah Kompol Sardjono, Aiptu Abdul Haris, Brigadir Garjito Khoirul Jarodhi, dan informan bernama Slamet.

Saat persidangan perdana, AKBP Pentus terlihat sangat tertekan. Ia hanya bisa menundukkan kepala saat jaksa penuntut umum membacakan surat dakwaan. Saat itu, ia tidak didampingi oleh kuasa hukumnya, yang terlambat datang ke persidangan.



IQBAL T. LAZUARDI S.

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

9 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

14 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

19 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

45 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

52 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

53 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

56 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

14 Februari 2024

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.