TEMPO.CO, Yogyakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta mengaku optimistis akan memenangi pemilihan umum kepala daerah di Kabupaten Sleman, Bantul, dan Gunungkidul.
“Dari survei internal, kami tahu potensi kemenangan itu setelah dua bulan masa kampanye ini,” ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP DIY Dwi Wahyu saat ditemui Tempo, Rabu, 4 November 2015.
Survei itu, ujar Dwi, dilakukan dengan menerjunkan relawan dan kader partai untuk mendata langsung door to door kepada warga tentang siapa yang kira-kira bakal dipilih mereka saat pilkada nanti.
Dwi mengklaim, dari survei itu diketahui elektabilitas tiap jago PDIP di kabupaten yang menggelar pemilihan kepala daerah terbilang aman untuk menang. “Rata-rata di atas 40 persen,” ujarnya.
Hanya, dia mengakui, untuk pilkada di Kabupaten Sleman, PDIP bakal lebih menggenjot elektabilitas pasangannya, Yuni Satya Rahayu-Danang Wicaksono, agar semakin meyakinkan untuk menang.
Dwi membantah jika dikatakan elektabilitas jagonya di Sleman turun setelah adanya persoalan internal dengan bekas kadernya, Muslimatun, yang merupakan pasangan wakil bupati Sri Purnomo. Sri Purnomo-Muslimatun, yang diusung koalisi PAN, Golkar, PKB, dan PPP, menjadi lawan tunggal pilkada pasangan calon Yuni-Danang, yang diusung PDIP, Gerindra, dan PKS. “Enggak menurun, hanya perlu lebih digenjot,” ujarnya.
Demi mendulang suara pemilih, sejumlah program khusus untuk mendekati warga akan digencarkan PDIP dalam sebulan terakhir masa kampanye yang berakhir pada 5 Desember nanti. Misalnya di Gunungkidul, PDIP, yang maju dengan calon Djangkung Sudjarwadi-Endah Bekti, akan membagikan bibit pohon sengon secara massal, dengan target satu keluarga satu pohon. “Tidak peduli mereka mendukung siapa, seluruh keluarga akan kami bagikan pohon sengon untuk aksi tanam bersama,” ujarnya.
Pasangan dari PDIP tersebut akan menghadapi persaingan berat karena pilkada Gunungkidul diikuti empat pasang calon yang merupakan tokoh lawas, salah satunya calon inkumben.
PRIBADI WICAKSONO