TEMPO.CO, Denpasar - Proses deportasi buronan pembunuhan berantai asal India, Rajendra Nikalje alias Chhota Rajan alias Kumar Mohan, 56 tahun, siang ini kembali tertunda. Penundaan ini terjadi karena Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai ditutup akibat erupsi Gunung Barujari di Nusa Tenggara Barat.
“Karena pesawat yang akan menjemput tidak datang. Kemudian hari juga belum ada kepastian. Kami masih menunggu cuaca dan situasi di Bandara Ngurah Rai,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Bali Komisaris Besar Hery Wiyanto di Markas Polda Bali, Rabu, 4 November 2015.
Semula, deportasi Rajendra direncanakan Selasa malam, 3 November 2015. Namun karena penutupan Bandara Ngurah Rai akibat terdampak abu vulkanis Gunung Barujari, deportasi batal dilakukan. Kepolisian akan menyerahkan proses deportasi ini kepada pihak Imigrasi sambil menunggu perkembangan cuaca. “Teknisnya kami serahkan kepada Imigrasi, apakah hari ini atau besok,” ucap Hery.
Rajendra diduga terlibat sekitar 25 kasus pembunuhan berantai. Dia juga diduga melakukan aksi menebar teror di India. Pria ini menjadi buron Interpol lantaran selalu berpindah-pindah negara. Pekan lalu, Kepolisian Daerah Bali menangkap Rajendra setelah turun dari pesawat Garuda Indonesia dari Sydney, Australia. Saat ditangkap, dia memakai nama lain pada paspornya, yakni Kumar Mohan.
Sambil menunggu kepastian proses deportasi Rajendra, kepolisian akan mengecek kesehatan pelaku untuk keperluan deportasi. “Kami cek ulang kesehatan yang bersangkutan. Jika terjadi sesuatu di jalan, kami yang disalahkan,” ujarnya.
Kendati proses deportasi Rajendra dua kali batal, hingga kini belum ada rencana pengalihan ke jalur darat untuk dideportasi melalui bandara lain, seperti Bandara Juanda Surabaya. “Karena memang rencananya akan diserahkan kepada Imigrasi Ngurah Rai. Mereka yang melaksanakan deportasi," tuturnya.
Hery juga mengaku tidak mengetahui pesawat yang akan membawa buronan ini kembali ke India. Namun dia menegaskan, sesuai dengan permintaan Konsulat India dan Interpol India, akan digunakan pesawat khusus untuk menerbangkan Rajendra.
BRAM SETIAWAN