TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meresmikan trayek baru angkutan kota (angkot) 08 dengan tujuan Terminal Cicaheum-Terminal Leuwipanjang via Soekarno-Hatta, Selasa, Oktober 2015. Angkot 08 ini adalah wujud baru dari angkot 05 yang ditutup Ridwan Kamil karena terlalu banyak keluhan ihwal pelayanan yang buruk.
Di sela-sela peresmian, ratusan tukang ojek pangkalan yang kerap mangkal di sekitar Jalan Antapani Lama tiba-tiba menggeruduk acara tersebut. Omo, 43 tahun, perwakilan dari tukang ojek pangkalan mengatakan, tujuan mereka ke sana adalah memprotes keberadaan angkot 08 sebagai pengganti angkot 05. "Biasanya ada sosialisasi tapi ini belum ada sama sekali," kata Omo, Selasa pagi.
Omo menambahkan, rekan-rekannya menolak keberadaan angkot 08 karena khawatir para penumpang lebih memilih naik angkot ketimbang naik ojek yang ongkosnya lebih mahal. Selama ini Jalan Antapani Lama tidak pernah dilewati oleh angkot. "Khawatirnya mematikan rezeki tukang ojek pangkalan di sini," katanya.
Pendapatan para tukang ojek di Jalan Antapani Lama terbilang cukup besar. Dalam satu hari, Omo mengaku mendapat penghasilan lebih dari Rp 100.000.
Menanggapi kekhawatiran para tukang ojek ihwal keberadaan angkot 08, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan membentuk tim transisi untuk mengomunikasikan keberadaan angkot 08 kepada seluruh pihak yang merasa keberatan. Tim transisi ini juga diharapkan bisa mencari solusi untuk para tukang ojek. "Mungkin bisa melalui musyawarah mufakat," ujarnya.
Ridwan Kamil berharap tujuh hari ke depan konflik terkait keberadaan angkot 08 dengan tukang ojek bisa selesai. "Tujuh hari ini bangun silaturahmi dengan ojek pangkalan. Intinya saya ingin jaga agar semua happy," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA