Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UMP Jawa Barat Rp 1,3 Juta, Buruh Siap Berdemo  

image-gnews
Buruh Jabar Tuntut Upah Layak Nasional
Buruh Jabar Tuntut Upah Layak Nasional
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Barat 2016 ditetapkan Rp 1.312.355. “Kita mengacu pada UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) terendah, Ciamis,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung, Senin, 2 November 2015.

Penetapan UMP itu tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561/Kep.1244-Bangsos/2015 yang diteken Aher, sapaan Ahmad Heryawan, Ahad,  1 November 2015. “Hitung-hitungan itu sesuai dengan PP (Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan),” kata dia.

Formula penghitungan UMP mengacu pada PP Pengupahan dengan kenaikan 11,5 persen, yakni akumulasi Inflasi 6,83 persen dan laju pertumbuhan ekonomi 4,67 persen, Year on Year sejak September 2014 sampai September 2015. UMK Ciamis tahun ini menjadi patokan, yakni Rp 1,177 juta.

Aher mengatakan pemerintah Jawa Barat sudah lima tahun, sejak 2010, tidak mengeluarkan UMP. “Tapi karena PP, disertai dengan surat edaran Mendagri mewajibkan semua provinsi menetapkan UMP,” kata Aher.

Menurut Aher, UMP sengaja tidak ditetapkan lima tahun terakhir karena sifatnya tidak wajib. “Justru yang paling menentukan teman-teman buruh dan pekerja itu UMK,” kata dia.

Aher mengatakan, menyusul UMP, pada 21 November 2015 akan ditetapkan UMK masing-masing daerah. “Kalau sekarang kajiannya sederhana, upah tahun lalu ditambah persentase inflasi dan pertumbuhan ekonomi kali upah tahun lalu,” kata Aher.

Soal penolakan nilai UMP Jawa Barat itu, Aher menilai wajar. “Di zaman demokrasi, ada penolakan wajar asal dilakukan secara baik, tidak anarkis. Tapi yang jelas penolakan pada PP itu urusannya dengan pusat, bukan kita. Seperti provinsi mana pun, kita hanya pelaksana,” kata Aher.

Penolakan UMP itu, misalnya disuarakan organisasi serikat pekerja yang tergabung dalam Aliansi Buruh Jawa Barat (ABJ). “UMP dibuat berdasarkan PP 78/2015 yang sampai detik ini kita tolak,” kata Koodinator ABJ, Ketua DPD Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 Jawa Barat Ajat Sudrajat saat dihubungi Tempo, Senin, 2 November 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ajat mengatakan, jika pemerintah memaksa penggunaan UMP, dasar penghitungannya harus mengacu pada rata-rata UMK di Jawa Barat. Rumusnya pun diminta ditambah dengan asumsi persentase kebutuhan hidup setahun ke depan yang tidak masuk dalam perhitungan formula dalam PP 78 Tahun 2015. “DKI saja mematok UMP naik 14 persen, kenapa di Jawa Barat cuma 11,5 persen,” kata dia.

Menurut Ajat, UMP akan berdampak luas pada buruh di sejumlah perusahaan. Di antaranya buruh perkebunan, pekerja perusahaan retail waralaba yang kantornya terpusat tapi lini usahanya tersebar di seluruh Jawa Barat, serta usaha kecil menengah.

Ajat mencontohkan, penggunaan UMP di daerah dengan laju pertumbuhan ekonomi tidak tinggi tidak pas. “UMP itu tidak meng-cover potensi ekonomi daerah. Kita tidak bisa menyatukan kebutuhan katakan lah wilayah Bandung Raya yang pertumbuhan ekonominya tinggi,” kata Ajat. Dia juga khawatir, sejumlah perusahaan akan memilih menggunakan UMP ketimbang UMK daerahnya karena nilainya kecil.

Menurut Ajat, semua organisasi serikat pekerja dan buruh sudah menginstruksikan anggotanya di Dewan Pengupahan untuk walkout dalam pembahasan UMK jika pemerintah daerah memaksa menggunakan rumus PP 78 Tahun 2015. “Kita meminta menggunakan kembali mekanisme lama,” kata dia.

Ajat mengatakan, organisasi buruh dan pekerja di daerah sudah mempersiapkan aksi yang akan berlangsung estafet, bergantian di semua daerah untuk menolak penggunaan PP 78 Tahun 2015 dalam penghitungan upah minimum.

AHMAD FIKRI

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

8 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

13 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

39 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

46 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

50 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

14 Februari 2024

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.