TEMPO.CO, Boyolali – Sekitar 200 pendaki Gunung Merapi dilaporkan terjebak dalam kebakaran hutan di sektor Kecamatan Selo. Informasi yang dihimpun Tempo menyebutkan api pertama kali muncul sekitar pukul 09.00 WIB di sebuah tebing di sekitar Pos 1. Kemudian api mulai merembet tapi tidak sampai menutup jalur pendakian.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan pihaknya bersama tim Search and Rescue (SAR) dan warga setempat tengah berupaya mengevakuasi para pendaki. “Kami upayakan agar semua pendaki bisa turun,” katanya, kemarin.
Menurut Kurniawan, kebanyakan para pendaki berangkat dari Pos Barameru, Selo, pada Jumat pekan lalu. Saat itu ada sekitar 300 pendaki yang berangkat. Sekitar seratus orang sudah dievakuasi. Badan penanggulangan bencana juga menyediakan tim medis untuk mengantisipasi para pendaki yang kesehatannya terganggu.
Namun sejauh ini, kata Kurniawan, kondisi kesehatan para pendaki yang dievakuasi masih kondusif. Sebagian dari mereka yang sudah dievakuasi langsung pulang ke rumah masing-masing. Sebagian lagi ada yang menunggu temannya yang masih terjebak.
Kurniawan menargetkan proses evakuasi pendaki selesai sebelum petang tiba. “Kita juga mencegah api agar tidak membesar,” kata Kurniawan, yang juga Koordinator Tim SAR Boyolali.
Sambil mengevakuasi pendaki, petugas juga ada yang memadamkan api yang berada di sekitar Pos 1. Jika api tidak segera dipadamkan, kata dia, dikhawatirkan api akan semakin meluas dan menutup jalur pendakian. Belum diketahui secara pasti penyebab dan berapa luas hutan yang terbakar. Sejauh ini, upaya pemadaman menggunakan cara manual. “Kami padamkan dengan alat apa adanya.”
Sementara itu, salah seorang pendaki asal Salatiga, Michael, 27 tahun, mengaku sempat khawatir ketika mendapat kabar Gunung Merapi kebakaran. Berangkat pada Jumat malam, Michael, yang mendaki bersama teman perempuannya, dijemput tim SAR saat sedang berada di Pos 2. “Di atas (Pos 2) masih banyak yang belum turun,” ucapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Boyolali Nur Khamdani mengatakan kendati sebagian besar pendaki belum dievakuasi, posisi para pendaki berada di area yang aman karena jauh dari titik api. Selain itu, petugas sudah membuat jalur-jalur alternatif untuk mengevakuasi para pendaki. “Posisinya aman,” katanya.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ