TEMPO.CO, Sidoarjo - Sebuah situs diduga purbakala ditemukan di Kelurahan Urangagung, Kecamatan Sidoarjo, Sidoarjo, Jawa Timur. Situs berupa tumpukan batu bata merah menyerupai saluran irigasi kuno itu ditemukan tidak segaja oleh petani di lahan garapannya.
"Awalnya saya menemukan itu saat menggali sumur untuk mengairi tanaman kacang hijau saya," kata Sugiantono, 40 tahun, petani yang pertama kali mendapati situs tersebut, saat ditemui di kediamannya, RT 19 RW 07 Kelurahan Urangagung, Ahad, 1 November 2015.
Sebelum menemukan, Sugiantono mengaku mengalami dua kali mimpi. Pertama, mimpi mandi di sebuah sendang. Selanjutnya ia bermimpi disuruh banyak orang untuk membuka gerbang. "Setelah gerbang saya buka, orang-orang itu kegirangan."
Mimpi itu ia alami pada Selasa pekan lalu. Sementara penemuan situs terjadi dua hari kemudian tepatnya pada Kamis, 29 Oktober 2015. "Sejak itu saya laporkan ke kelurahan untuk dilakukan penggalian," ujarnya.
Penumuan itu juga sudah dilaporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan. Namun BPCB Trowulan sampai saat ini belum menerjunkan tim untuk melakukan penggalian. "Katanya BPCB tidak ada dana untuk dilakukan penggalian," kata Ketua RT 19, Sunarko.
Setelah dilakukan penggalian secara swadaya oleh warga, saluran iragasi itu memiliki lebar 1 meter, panjang 4 meter, dan tinggi 1,5 meter. Adapun batu bata merah yang menyusunnya memiliki panjang 30 centimeter, lebar 20 cm, dan tebal 5 cm.
NUR HADI