TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi mengatakan, industri strategis di bawah badan usaha milik negara seperti PT Dirgantara Indonesia harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Pemerintah pusat harus mendorong industri secara politis untuk mengembangkan industri penerbangan nasional.
"BUMN strategis seperti PT DI, tidak bisa dilihat dari aspek ekonomi saja tapi harus dari sisi pengembangan SDM, ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta harus memerlukan anggaran yang memadai, dan political will yang kuat dari pemerintah," ujar Yuddy di sela-sela kunjungannya ke PT DI Bandung, Sabtu, 31 Oktober 2015.
Menurut Yudi, industri pesawat terbang nasional merupakan salah satu potensi dan kekuatan bangsa yang harus dikembangkan saat ini. Ia mencotohkan, produktivitas PT DI yang mampu memproduksi pesawat baik untuk keperluan militer maupun komersil.
PT DI, kata Yuddy, sudah didirikan tahun 1976, jauh sebelum negara lain mengembangkan industri pewasat terbang. "Secara potensial kita memilki kemampuan dan keunggulan."
Ia menilai, selama ini perkembangan industri penerbangan hanya tergantung oleh siapa yang menjadi pemimpin di pemerintah pusat. Perkembangan industri pesawat terbang nasional tidak pernah konsisten karena pemerintah dinilai tidak serius dalam mengembangkan industri penerbangan.
"Yang paling penting adalah dukungan politik yang kuat. Yang konsisten dan berkesinambungan. Dengan demikian, i industri stategis seperti PT DI tidak up and down. Tidak sekedar tergantung siapa pemimpinya," ujar Yuddy.
Setelah kunjungannya ke PT DI tersebut, Yuddy akan berkomunikasi dengan para stakeholder pemerintahan dan Presiden Joko Widodo. Ia berharapa, anggota Dewan bisa melirik potensi ini sehingga dalam anggaran dapat dimusyawarahkan dengan baik.
"Kita akan membicarakan ke seluruh pemangku kepentingan bahwa PT DI merupakan industri yang penting, memilki skala ekonomi yang tinggi serta akan menyerap tenaga kerja meningkatkan devisa negara," katanya.
IQBAL T. LAZUARDI S