Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kulon Progo Butuh Pohon Kelapa Pendek, Tunggu Inovasi IPB

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Tirun, 61 tahun, penyadap gula nira, memanjat pohon kelapa untuk mengambil air nira yang telah di kumpulkan di desa Muncar, Banyuwangi, 19 Oktober 2014. Air nira tersebut dapat diolah menjadi gula kelapa yang dijual selitar 6-7 ribu rupiah per kilogram. TEMPO/Fully Syafi
Tirun, 61 tahun, penyadap gula nira, memanjat pohon kelapa untuk mengambil air nira yang telah di kumpulkan di desa Muncar, Banyuwangi, 19 Oktober 2014. Air nira tersebut dapat diolah menjadi gula kelapa yang dijual selitar 6-7 ribu rupiah per kilogram. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Kulon Progo - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan Institut Pertanian Bogor bisa menciptakan inovasi tanaman kelapa umur pendek. Meski berumur pendek, pohon kelapa itu bisa tumbuh tegak dan memiliki kandungan nira tinggi.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, mengatakan tanaman kelapa di daerah ini sangat dibutuhkan. Pasalnya, tanaman kelapa yang ada sekarang memiliki tinggi 20 sampai 30 meter, menjadi mata pencaharian 6.800 penduduk.

"Sampai saat ini bidang perkebunan komoditas unggulannya adalah kelapa. Namun, setiap tahunnya jumlah penderes yang meninggal 24 orang per tahun akibat jatuh dari pohon kelapa yang tinggi. Kami mengharapkan IPB membuat inovasi tanaman kelapa," kata Bambang.

Sebelumnya, kata Bambang, permintaan yang sama juga disampaikan ke LIPI, tapi belum ada hasilnya. "Kami berharap, ada inovasi tanaman kepala supaya petani semakin sejahtera," katanya.

Bambang mengatakan petani gula kelapa Kulon Progo membuat gula semut yang menjadi komoditas ekpor ke 10 negara tujuan. Luas tanaman kelapa di Kulon Progo mencapai 16 haktere yang tersebar secara mereta di 12 kecamatan.

Menurut Bambang, tanaman kelapa memiliki sertifikat indikasi geografis dari Kementerian Hukum dan HAM. Indikasi geografis menurut PP Nomor 51 Tahun 2007 adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan," kata Bambang.

Pengembangan gula kelapa melibatkan sebagian besar masyarakat Kulon Progo, terutama di daerah Kecamatan Kokap, Girimulyo dan Sentolo sebagai wilayah aktif dan sudah dapat menerapkan standar produksi sesuai persaratan indikasi geografis. Kedepan, tanaman kelapa akan dikembangkan di kecamatan lain yaitu Kecamatan Kalibawang, Nanggulan, Pengasih, dan Lendah.

"Produksi gula kelapa Kulon Progo sudah mampu dipasarkan tidak saja untuk pasar dalam negeri, tetapi sudah merambah pasar luar negeri seperti Kanada, Amerika Serikat dan Eropa," katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

1 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

5 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

6 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

7 hari lalu

Jokowi mantu menjadi salah satu topik terpopuler di 2017. Anak perempuan satu-satunya presiden, Kahiyang Ayu menikah dengan Bobby Nasution lewat rangkaian acara budaya dan adat. ANTARA
Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sum dari partai-partai, kecuali PDIP. Menantu Jokowi ini lulusan mana?


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

15 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.


Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

16 hari lalu

Ilustrasi domba, bulu domba. Times India
Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

Domba disebut pakar ekologi dari IPB ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus salah satu hewan ternak yang unik.


IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

16 hari lalu

Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) milik Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University membuka fasilitas penitipan hewan peliharaan pada saat hari raya. Fasilitas tersebut merupakan yang terbesar se-Asia Tenggara. IPB.ac.id
IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

Fasilitas milik Rumah Sakit Hewan Pendidikan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University ini diklaim yang terbesar se-ASEAN.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

21 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.