TEMPO.CO, Kayu Agung - Presiden Joko Widodo memindahkan kantornya ke kantor Bupati Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, di Kota Kayu Agung. Saat ini kantor Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar, adik kandung Hatta Rajasa, sudah dijaga ketat pasukan pengamanan presiden.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Untung Sarwono menjelaskan, Presiden Jokowi mendarat di Palembang pagi tadi. Dari bandara, presiden langsung menuju rumah dinas Bupati OKI di Kayu Agung. Selanjutnya Presiden akan berkantor di kediaman atau kantor Bupati OKI. "Kami terus berkoordinasi dengan Istana," kata Untung, Kamis, 29 Oktober 2015.
Adapun di luar kantor tampak puluhan kepala desa menantikan kehadiran Jokowi. Mereka bakal curhat tentang kebakaran lahan dan hutan.
Syaipul Mesa, Kepala Desa Cambai, Tulung Selapan, OKI, yang baru saja dilantik oleh Bupati Iskandar, mengatakan tidak ada pemberitahuan perihal rencana kedatangan Presiden Jokowi ke kantor Bupati. Dengan demikian, berdasar rencana awal, ia dan keluarga bermaksud segera pulang ke desanya setelah dilantik sekitar pukul 09.30 tadi.
Namun Syaipul rela menunggu kehadiran Jokowi bersama 147 kepala desa lain yang baru dilantik karena ia akan menyampaikan nasib 600 kepala keluarga dan warganya yang terkena asap. Menurut Syaipul, tanpa kehadiran kepala negara, mustahil api bisa dipadamkan. "Sudah semenjak awal puasa kami selalu menghirup asap pekat," ujar Syaipul.
Hari ini Bupati OKI, Iskandar, yang merupakan adik kandung bekas calon wakil presiden, Hatta Rajasa, melantik 147 kepala desa. Mereka terpilih dalam pemilihan serentak pada 3 Agustus lalu.
H.M. Toufik, Kepala Desa Suryadi, Kecamatan Mesuji, juga belum ingin beranjak meskipun jam telah menunjukkan pukul 12.30. Ia akan mengeluhkan turunnya harga karet dan sawit. Saat ini, kata dia, harga karet hanya Rp 6.000 per kilogram, sementara sawit Rp 1.300 per kilogram. "Seharusnya harga karet lebih mahal dari harga beras," tutur Toufik.
PARLIZA HENDRAWAN