TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kota Bandung mungkin penasaran dengan rencana Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang akan membangun kereta gantung sepanjang 800 meter yang menghubungkan Dago dengan Cihampelas. Rasa penasaran itu bisa terobati jika berkunjung ke Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana.
Di sana, mejeng satu kabin kereta gantung berwarna putih. Kabin kereta gantung berkapasitas sepuluh orang ini adalah penampakan dari purwarupa transportasi baru di Kota Bandung bernama Bandung Skybridge yang akan dipasang PT Aditya Dharmaputra Persada Development.
"Ini gambaran cable car prototype rencana tahap satu Dago-Cihampelas. Masterplan jangka panjangnya 40 kilometer," kata Ridwan Kamil, Kamis, 29 Oktober 2015.
Ridwan Kamil mempersilakan warga Kota Bandung yang penasaran dengan bentuk kereta gantung Bandung Skybridge untuk datang ke Balai Kota Bandung. Pasalnya, contoh purwarupa Bandung Skybridge ini hanya mejeng sampai akhir 2015.
"Agar masyarakat bisa paham, sampling-nya kita hadirkan. Yang mau lihat contoh cable car, silakan datang ke Balai Kota," ucapnya.
Ridwan Kamil memastikan contoh kereta gantung yang dipajang di Balai Kota Bandung adalah unit yang akan dipasang dalam Bandung Skybridge Dago-Cihampelas. "Prototipe tidak harus lelang, hanya menunjukkan barangnya karena belum tentu dipakai," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, November mendatang, proyek cable car Kota Bandung akan dimulai. Proyek senilai 8 juta euro ini baru sekadar purwarupa dengan dua stasiun masing-masing di Dago dan Cihampelas serta dikerjakan PT Aditya Dharmaputra Persada Development.
“Bulan depan sudah bisa groundbreaking,” tutur Sandjaya Susilo, CEO PT Aditya Dharmaputra Persada Development, seusai pertemuan dengan Wali Kota Bandung di Balai Kota, Kamis, 22 Oktober 2015.
Sandjaya menjelaskan, teknologi prototipe cable car sepanjang 850 meter ini didukung perusahaan asal Austria, Doppelmayr. Perusahaan yang berfokus pada bidang cable car berusia 175 tahun ini punya segudang pengalaman membangun proyek-proyek kereta gantung di seluruh dunia.
"Di dunia, market share-nya 75 persen dengan 14,5 ribu instalasi," kata Sandjaya.
Perjalanan dari Stasiun Dago sampai Stasiun Cihampelas bisa ditempuh dalam waktu tiga menit dengan melintasi lembah Siliwangi. Dalam proyek purwarupa ini, akan menggantung sekitar 60 kabin yang mampu mengangkut 2.400 orang per jam.
Karena jaraknya pendek, hanya ada satu tower penyangga di tengah-tengah jalur. Penyangga berbentuk lattice tower tersebut akan berdiri di jalan Plesiran di atas lembah Siliwangi. "Tinggi dari jalanan sekitar 20 meter. Di atas lembah bisa 60 meter," ucapnya.
Menurut Sandjaya, banyak hambatan dalam mewujudkan sarana transportasi cable car, salah satunya soal payung hukum. "Dipastikan sudah ada payung hukumnya berupa peraturan Wali Kota Bandung soal cable car sebagai project prototype. Perwalnya sudah bisa ditandatangani Pak Wali Kota Bandung," ujarnya.
Prototipe ini nantinya akan menjadi contoh untuk proyek cable car tahap I dari Stasiun Bandung hingga Ledeng. "Ini awalnya masih wisata. Tapi, dalam waktu singkat kalau sukses, ini akan disambung dari backbone mulai stasiun kereta api terus ke atas lewat Cicendo, Cihampelas, Sukajadi, PVJ, sampai Ledeng," tuturnya.
PUTRA PRIMA PERDANA