TEMPO.CO, Maros - Penundaan penerbangan yang terjadi di Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, akibat kabut asap mulai berkurang hari ini.
Kepala Shared and Service Department Head Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin, Hary Budi Waluyo, mengatakan ada empat penerbangan pada dinihari kemarin yang ditunda meskipun bukan karena masalah asap. "Start pukul 02.01 sampai 04.00 Wita tadi pagi ada empat pesawat. Namun kelihatannya lebih pada management reason, belum pada akibat asap," kata Hary pada Rabu, 28 Oktober 2015.
Hary mengatakan pengelola bandara belum mendapatkan laporan adanya penundaan pesawat akibat kabut asap. Untuk penundaan karena management reason itu kerap terjadi, tapi tidak terlalu lama.
"Tidak ada yang bisa menentukan,” ujar Hary. Menurut dia, asap akan semakin hilang bila hujan sudah turun. Dia berharap asap yang semakin hilang ini akan memudahkan penerbangan.
Adapun juru bicara Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Rio Hendarto, mengatakan penerbangan semakin lancar karena jumlah penerbangan yang tertunda akibat kabut asap juga terus berkurang. "Mungkin karena asap kabut yang mengganggu penerbangan telah berkurang," tutur Rio.
Penerbangan di sejumlah daerah di Pulau Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi sempat terganggu kabut asap. Penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, sempat mengalami gangguan akibat kabut asap kiriman yang datang dari kawasan hutan yang terbakar di Kalimantan.
Dari data yang dirilis Humas Angkasa Pura I untuk Senin kemarin, sebanyak 53 penerbangan mengalami penundaan atau delay. Penerbangan-penerbangan itu untuk tujuan Makassar, Palu, Kendari, dan Ternate. Sejumlah penerbangan ini dikelola maskapai Garuda, Wings Air, Lion Air, Citilink, dan Sriwijaya. Pilot biasanya memutuskan untuk menunda penerbangan karena jangkauan pandangan terganggu akibat asap.
BADAUNI A.P.