TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyayangkan tindakan Washington Post, surat kabar Amerika Serikat, yang salah mengidentifikasi foto Presiden Joko Widodo dalam salah satu tulisannya.
"Yang masang foto itu akan menyesal karena memasang foto yang salah dan menjadi berita dunia. Apalagi sekelas Washington Post," kata Pramono di kantornya, Rabu, 28 Oktober 2015.
Pramono mengaku telah mendapat klarifikasi dari Washington Post. Dalam klarifikasinya, surat kabar tersebut mengaku mandapat foto dari fasilitas getty images. Istana menilai kesalahan ini murni kesalahan jurnalistik, tanpa ada motif tertentu. "Kalau ini, ya, semata-mata kesalahan jurnalistiklah," ujarnya.
Sambil bercanda, Pramono mengatakan insiden salah identifikasi foto tersebut memberi dampak positif bagi Menteri Pertahanan Ryamrizard Ryacudu. "Beruntunglah, Menhan jadi terkenal," katanya.
Koran Washington Post edisi Selasa lalu memuat berita tentang kedatangan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat. Pada halaman A10, koran itu menampilkan foto Menteri Pertahanan Ryamrizard Ryacudu, yang tengah berdiri di Pentagon.
Di sebelah Ryamrizard, tampak Menteri Pertahanan Amerika Ashton B. Carter. Tapi, dalam caption foto itu, disebutkan bahwa orang tersebut adalah Presiden Joko Widodo, bukan Ryamrizard.
ANANDA TERESIA