TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa, Arzetti Bilbina, membantah telah digerebek di hotel saat bertemu Komandan Distrik Militer Sidoarjo Letnan Kolonel Rizky Indra Wijaya karena berselingkuh. Menurut Arzetti, istilah penggerebekan tidak tepat. Saat kejadian, Arzetti mengaku tengah berbincang di teras sebuah hotel. Di depan kamar pun ada ajudan yang sedang menunggu.
"Saya tidak merasa itu penggerebekan lantaran saat itu tidak melakukan apa pun. Kecuali kalau saya minum, atau pakai serbuk, atau apa pun," ucap Arzetti, Rabu, 28 Oktober 2015.
Arzetti mengaku dia bertemu dengan Letnan Kolonel Rizky Indra Wijaya untuk membahas proposal program kerja di daerah pemilihannya di Sidoarjo. Menurut Arzetti, Indra membantunya untuk memfasilitasi penyaluran bantuan.
Arzetti memilih hotel untuk bertemu dengan Letnan Kolonel Rizky Indra Wijaya karena sedang terburu-buru. Arzetti mengaku harus segera pulang sehingga memilih lokasi yang mudah dijangkau ke bandara. Ia juga memilih tidak berbicara di lobi karena khawatir malah akan lama.
"Nanti, kalau ada keluarga saya datang, nanti ngajakin ngobrol atau foto, kan, malah lama," ujar Arzetti.
Arzetti mengaku tidak berniat menginap di hotel saat itu. Pasalnya, ia sudah lama tidak pulang dan sedang mengejar penerbangan pesawat. Bahkan, Arzetti mengaku, saat kejadian pun, sebenarnya suami Arzetti berniat menjemputnya. Menurut pengakuan Arzetti, 20 menit setelah kejadian itu, suaminya datang menjemput.
Sebelumnya tersiar kabar bahwa penggerebekan itu dilakukan atas sepengetahuan Didit, yang merupakan anak purnawirawan perwira tinggi TNI. Setelah mendapat laporan, Wakil Komandan Denpom Divisi Infanteri II Komando Strategis Angkatan Darat Kapten Corps Polisi Militer Sandri dan Kapten CPM Prana bertemu Sersan Kepala Arifin, anggota staf Intel Yon Paskhas Malang, yang sudah berada di lokasi kejadian.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI