TEMPO.CO, Cilegon - Kabut asap yang diduga berasal dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan semakin meluas. Kabut asap mulai memenuhi langit di wilayah Kota Cilegon, Banten, sejak beberapa hari ini. Meski tidak mengganggu aktivitas pelayaran Merak-Bakaheuni, dampak asap dikhawatirkan menyebabkan terjadinya kecelakaan laut.
Sekretaris Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (GAPASDAP) Merak Adam Hendriyono mengatakan, hingga saat ini, pihaknya belum mendapat laporan soal adanya kendala dari nakhoda kapal, meski kabut asap sudah mengganggu jarak pandang pelayaran. ”Kondisi ini terjadi sejak Minggu kemarin. Tapi sampai saat ini alhamdulillah belum ada kendala,” katanya, Rabu, 28 Oktober 2015.
Menurut Adam, dalam kondisi ini, pihaknya tidak khawatir terhadap kapal-kapal besar yang melintas di sepanjang jalur penyeberangan Merak-Bakaueni. Namum yang dikhawatirkan adalah kapal-kapal nelayan yang tidak dilengkapi navigasi dan alat-alat pendeteksi lainnya. ”Bahaya untuk kapal nelayan kalau kondisinya seperti ini. Mereka kan tidak tahu kapal kita mau ke mana,” ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya menyatakan bahwa kabut asap kebakaran hutan per 25 Oktober 2015 sudah menyebar ke sebagian Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat, serta Pulau Madura. Namun asap yang masuk ke Pulau Jawa ini merupakan asap tipis. Menurut keterangan BMKG, asap tipis yang mulai menyebar di Pulau Jawa ini berada pada ketinggian 3.000 meter lebih di atas permukaan laut.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Cilegon Epud Saepudin belum bisa memastikan kabut asap yang menyelimuti wilayah Cilegon itu kiriman dari Sumatera atau bukan. Meski begitu, kata dia, ada kemungkinan hal itu terjadi karena Cilegon merupakan wilayah terdekat Sumatera. ”Bila angin mengarah ke Cilegon, bisa saja asapnya sampai ke sini,” katanya.
Untuk memastikan kebenaran kabut asap itu berasal dari Sumatera, dia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi, misalnya, dengan dinas kesehatan. ”Harus segera antisipasi bila asap semakin tebal,” ujarnya.
WASI'UL ULUM
Video Terkait: