TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Makdin Sinaga mengatakan materi-materi yang diberikan kepada para peserta Pra-Pendidikan Dasar Unit Kegiatan Mahasiswa Bela Negara selalu sama dari tahun ke tahun.
"Materi-materi itu kan materi dasar, terutama materi-materi gerakan fisik. Setiap tahun kurang-lebih seperti itu," ucap Makdin saat ditemui di Rektorat Universitas Atma Jaya, Jakarta, pada Rabu, 28 Oktober 2015.
Makdin berujar, materi-materi yang diberikan bukan hal baru dalam kegiatan latihan dasar tersebut. Menurut dia, materi-materi itu berlaku sama rata bagi semua peserta, baik laki-laki maupun perempuan, yang berjumlah 17 orang. "Tidak ada perlakuan khusus. Kalau materi dianggap terlalu berat, itu relatif," tuturnya.
Menurut Makdin, kegiatan-kegiatan fisik, seperti push up dan merayap, yang diberikan dalam kegiatan latihan dasar ini merupakan kegiatan-kegiatan yang umum dilakukan. "Jadi kami tidak dapat menyimpulkan bahwa materi itu terlalu berat, karena itu umum," kata Makdin.
Makdin berujar, panitia penyelenggara juga telah mengajukan proposal yang berisi rangkaian acara Pra-Pendidikan Dasar Unit Kegiatan Mahasiswa Bela Negara yang digelar 22-25 Oktober 2015.
"Kegiatan juga diadakan di area kampus. Jadi, harapan kami, kegiatan dapat lebih kondusif dan enjoy. Kalau di tengah-tengah acara ada yang mengeluh, misalnya, setelah merayap, bisa saja itu merupakan kegiatan yang berat karena baru pertama kali dilakukan," ucap Makdin.
Makdin menuturkan belum pernah ada kejadian semacam ini di Universitas Atma Jaya sejak dia menjabat sebagai wakil rektor pada 2002. "Seingat saya, ini baru pertama kali. Kami pun sama sekali tidak mengharapkan hal ini terjadi," katanya.
Sebelumnya dikabarkan, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Daniel Vicil Pardamean Tambunan, meninggal setelah mengikuti Pra-Pendidikan Dasar Unit Kegiatan Mahasiswa Bela Negara yang dilatih dan dibina tentara dari Komando Rayon Militer Setiabudi.
Daniel meninggal pada Senin kemarin setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Jakarta sejak Sabtu lalu. Saat ini pihak universitas telah membuat tim pencari fakta untuk mengungkap penyebab kematian Daniel.
ANGELINA ANJAR SAWITRI