Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kala Megawati Bercanda Soal Presiden Perempuan dan Bully

Editor

Anton Septian

image-gnews
Megawati Soekarnoputri tengah berbincang dengan Zulkifli Hasan pada acara Seminar dan Bedah Buku Mental Pancasila Sebagai Ekspresi Semangat Sumpah Pemuda di JCC, Jakarta, 27 Oktober 2015. TEMPO/Mawardah H
Megawati Soekarnoputri tengah berbincang dengan Zulkifli Hasan pada acara Seminar dan Bedah Buku Mental Pancasila Sebagai Ekspresi Semangat Sumpah Pemuda di JCC, Jakarta, 27 Oktober 2015. TEMPO/Mawardah H
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri sedikit bercerita mengenai kehidupannya saat menyampaikan pidato dalam Seminar Nasional dan Bedah Buku Mental Pancasila Sebagai Ekspresi Semangat Sumpah Pemuda di Jakarta Convention Center, Selasa, 27 Oktober 2015. Megawati membahas beberapa hal, mulai soal peran perempuan hingga curhat karena kerap dirisak atau di-bully.

"Ibu-ibu, jadi presiden perempuan itu susah buanget, bukan banget aja, tapi buanget," ucap Mega. Celetukan ini sontak mengundang tepuk tangan para hadirin.

Meneruskan pidatonya, Megawati mengatakan perlu ada revolusi mental bagi kaum perempuan di Indonesia. Ia juga mendorong agar generasi muda bergerak ke arah yang lebih baik.

Megawati berujar, sebagai salah satu figur publik yang kerap memberikan arahan, tak jarang ia mendapat gunjingan dari pihak lain, apalagi kalau komentar yang diungkapkannya tidak sesuai. Sembari tersenyum, ia mengaku hanya bisa menertawakan hal tersebut. "Karena sering ketawa, saya jadi enggak sakit," tutur Mega.

Menurut Mega, komentarnya mengenai sejarah, apalagi yang berkaitan dengan Presiden RI pertama Sukarno, sering kali mengundang cibiran. Komentar ini sering kali disangkutpautkan dengan latar belakangnya sebagai anak Bung Karno. Padahal, menurut Mega, bukan salah dia terlahir sebagai anak Bung Karno.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pidatonya, Mega tak melulu membicarakan politik. Terkadang untuk mencairkan suasana, ia mengeluarkan lelucon yang membuat hadirin tertawa. Ia bercanda, sebagai pembicara kunci, ia seharusnya mendapat bayaran. "Saya enggak dibayar lho di sini. Harusnya kan iya. Hmm..., nanti saya bicarakan lagi," tutur Mega yang disambut tawa hadirin.

Ihwal kehidupannya, Mega mengatakan hidupnya naik-turun. Ada saatnya dipuji, ada pula saatnya jatuh. Sembari tertawa, ia hanya berujar, "Kalau saya bilang begini, nanti saya di-bully lagi."

Acara tersebut juga dihadiri beberapa tokoh publik. Di antaranya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mantan wakil presiden Tri Sutrisno, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri didampingi Puan Maharani dan Prananda Prabowo meneriakan yel-yel usai penutupan Kongres V PDIP di Sanur, Denpasar, Bali, 10 Agustus 2019. Megawati Soekarnoputri mengumumkan dan melantik 27 orang pengurus DPP PDI Perjuangan periode 2019-2024. TEMP/Johannes P. Christo
Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.


Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

23 Januari 2019

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri  saat menghadiri acara perayaan hari ulang tahun PDIP ke-46 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 10 Januari 2019. HUT PDIP ke-46 menjadi puncak konsolidasi ideologi, organisasi, politik, dan konsolidasi kader partai untuk memenangkan partai di pemilihan legislatif dan juga memenangkan pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019. TEMPO/Subekti.
Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.


PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk
PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.


PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama putrinya Puan Maharani dan ketua fraksi MPR Ahmad Basarah (kanan), saat myaksikan pameran dan dokumenter perjalanan mantan ketua MPR Taufik Kiemas, disela-sela acara Kongres IV PDI Perjuangan, di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, 10 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto
PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.


PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

Saifullah Yusuf. Dok. TEMPPO//Fully Syafi
PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.


Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman saat temu jumpa dengan wartawan media nasional di gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, 19 April 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.


PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau Puti Guntur Soekarno. Dok.TEMPO/M. Iqbal Ichsan
PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.


Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungannya melihat-lihat pakain di salah satu toko di Mall Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 2017. Dalam kunjungannya, terlihat paspampres mengenakan batik. TEMPO/Iqbal Lubis
Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.


Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memberi kata sambutan dalam peringatan HUT ke-45 PDIP yang digelar di Jakarta Convention Center, 10 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.


Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Sohibul Iman (tengah) bergandeng tangan bersama para calon kepala daerah dari PKS seusai menyerahkan dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.