Dugaan sementara, kata Maman, santri keracunan seusai mengkonsumsi nasi dan lauk jenis tongkol balado. "Cuma mengonsumsi itu," jelasnya.
Menurut Maman, setiap Selasa, hidangan makan siang yang disediakan pondok berjenis ikan laut. Ikan laut, katanya, dikirim dari Pantai Cipatujah. "Jadwal sekarang kebetulan ikan laut dikirim dari Pantai Cipatujah," katanya.
Maman mengatakan ikan tersebut diangkat dari laut tiga hari lalu. Namun selama di perjalanan, ikan tetap dalam lemari pendingin atau freezer. "Kami tanya usia ikan dari mulai diangkat dari laut sampai ke kami. Katanya tiga hari, namun selama itu ada dalam freezer," jelas dia.
Hidangan tongkol balado ini, diakui Maman, baru kali pertama diberikan kepada santrinya. Sebelumnya, santri biasa mengkonsumsi ikan jenis salem dan kakap ukuran kecil. "Tongkol baru pertama kali anak-anak makan," kata dia.
Dokter di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit TMC, Bambang, mengatakan pihaknya telah menangani 44 pasien hingga Selasa petang. Mereka mengeluh pusing, muntah, mual, gatal-gatal. "Seperti reaksi alergi," katanya.
Ditanya penyebab keracunan, Bambang belum bisa memastikannya. "Mungkin dari makanan. Ini melihat kesamaan saja dengan tiap pasien," duga dia.
Kondisi pasien, kata Bambang, mulai membaik. Mereka tidak perlu penanganan khusus. "Kita beri penanganan awal, diberi obat," jelasnya.
CANDRA NUGRAHA
Baca juga:
Wawancara Jokowi: Terungkap, Ini Pukulan Terberat Presiden
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan