TEMPO.CO, Madiun - Eko Nurhadi, 35 tahun, seorang di antara pendaki yang mengalami luka bakar dalam kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu wilayah Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, akhirnya meninggal. Eko sempat menjalani perawatan selama delapan hari di RSUD dr Soetomo, Surabaya, sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir, Senin sore, 26 Oktober 2015.
Jenazah Eko langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum di desanya, yaitu Desa Brongol, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, pada Senin malam. "Setelah tiba dari Surabaya dan disalatkan di rumah duka, jenazah langsung dimakamkan," kata Ema Indriastuti, bibi Eko, saat dihubungi pada Selasa, 27 Oktober 2015.
Menurut Ema, beberapa saat sebelum meninggal, Eko mengalami masa kritis. Tepatnya setelah menjalani operasi plastik tahap kedua, Jumat pekan lalu. Berdasarkan informasi dari Nuri Dwi Hidayati, 25 tahun, istri Eko yang mendampingi di RSUD dr Soetomo, pihak dokter sempat memberi daya kejut jantung sebelum Eko benar-benar menutup mata.
Sementara itu, kondisi keponakannya yang lain, yakni Novi Dwi Isti Wanti, 15 tahun, dikabarkan membaik. Novi, yang juga menderita luka bakar dalam pendakian yang sama, menjalani perawatan di RSUD dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah.
"Dia menanyakan bapaknya (Sumarwan, satu di antara korban tewas akibat kebakaran Gunung Lawu)," ujar Ema. Ema bermaksud tak membebani kejiwaan Novi dan tetap berfokus pada penyembuhan fisiknya lebih dulu. "Perkembangannya setelah dirawat di rumah sakit sudah banyak. Satu tangannya sudah bisa digerakkan," katanya.
Secara keseluruhan, kebakaran di Gunung Lawu menewaskan delapan orang. Tujuh di antaranya diketahui tewas terpanggang setelah kebakaran terjadi di jalur pendakian antara Pos III dan IV Cemoro Sewu, Ahad, 18 Oktober 2015. Sedangkan satu korban lainnya, yakni Eko, mengembuskan napas terakhir setelah dirawat di rumah sakit lantaran mengalami luka bakar 50 persen.
Staf Humas Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu dan Sekitarnya (DS) Eko Susanto mengatakan pihaknya ikut berduka atas tragedi Gunung Lawu tersebut. Sebagai rasa belangsukawa, pihak Perhutani memberikan uang santunan. "Hari ini kami juga menyerahkan ke ahli waris korban Eko," ucapnya.
NOFIKA DIAN NUGROHO